FOKUS JATENG – SRAGEN – Jembatan Desa Trombol, Kecamatan Tanon, Sragen, kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, sudah bertahun-tahun ambrol tidak kunjung ditangani. Warga pun nekat membangun jembatan sementara dari bambu yang dikumpulkan dari beberapa kepala keluarga (KK).
Kini kondisinya sudah rapuh dan rawan ambruk. Saat ini ada satu jembatan yang tengah direnovasi jembatan di sisi selatan desa. Untuk jembatan di sisi selatan desa tersebut diikutkan dana desa dan pembangunan baru dilaksanakan. Sehingga warga melintasi jembatan bambu tersebut.
Baca juga: PGRI Klaten Usulkan Pembangunan Gedung Rp 10 Miliar
Sementara warga menggunakan jembatan darurat yang dibangun secara swadaya dengan bahan bambu. Jembatan yang ambrol tersebut bahkan sudah sejak 2012 belum tersentuh oleh pembangunan.
Saat di hubungi fokusjateng.com, Perangkat Desa Trombol Bambang Tugiyono, menjelaskan lokasi jembatan yang rusak di Dukuh Ngunut RT 3. Di lokasi tersebut terdapat dua jembatan. ”Kalau di Ngunut itu sudah bertahun-tahun belum ada perbaikan dari pemerintah,” katanya.
Baca juga: Jembatan Mireng Klaten Telan Rp 1,1 Miliar
Belum ada kabar dari pemerintah kabupaten untuk perbaikan. Pihaknya menyampaikan untuk jembatan yang sudah rusak berkali-kali sudah lapor ke dinas terkait. Hanya saja dicek saja oleh petugas. ”Bertahun tahun itu sampai sekarang belum dianggarkan padahal jalan poros ke Sukodono,” ujarnya.
Baca juga: Dua Jembatan di Sragen Batal Dibangun
Salah satu warga Desa Trombol Paino (33) menyampaikan, kondisi jembatan sangat memperihatinkan. Bertahun-tahun warga berharap ada perbaikan jembatan di kawasan tersebut. ”Aktivitas warga lewat di jembatan itu padat, jika dilalui kendaraan ya harus ekstra hati-hati. Sudah dua kali ganti bambu biar bisa dilewati,” tuturnya.