FOKUS JATENG – BOYOLALI – Krisis gas elpiji 3 kg melanda warga di wilayah Boyolali utara. Yakni Kecamatan Andong, Klego, Simo, dan daerah lain. Masyarakat kesulitan mendapatkan gas elpiji, meski sudah keliling took satu ke toko lainnya.
Seperti yang diungkapkan Gunawan, salah satu warga Kecamatan Andong, Rabu 9 Agustus 2017. Sejak tiga hari ini sudah keliling pengecer gas elpiji dalam kondisi stok kosong. ”Kata pengecer pasokannya dikurangi dari distributor,” katanya.
Selain pasokan dikurangi, penyebab krisis gas elpiji ini dinilai juga banyaknya permintaan petani. Sebab, di saat musim kemarau seperti sekarang ini, petani mengandalkan pengairan sumur bur. Sehingga harus menyedot menggunakan mesin yang berbahan bakar pertalite atau gas elpiji.
”Sekarang para petani menggunakan gas elpiji untuk bahan bakar mesin sedot air. Soalnya kalau pakai pertalite katanya terlalu boros,” kata salah satu pengelola pangkalan di wilayah Kecamatan Andong.
Di pangakalan gas elpiji miliknya tinggal tabung kosong. Dia berharap ada pasokan dari distributor, sehingga bisa mencukupi warga yang membutuhkan. ”Kadang juga tidak pasti datangnya. Kami ini juga menunggu,” kata pengelola pangkalan gas elpiji lainnya di wilayah Kecamatan Simo.
Warga yang membutuhkan tabung gas elpiji ini sudah inden (pesan) jauh-jauh hari di pangkalan. Sehingga jika beli secara mendadak banyak yang ditolak. ”Ini lho Mas. Tabung kosong ini milik warga yang dititipkan. Ini saya juga pusing baginya nanti. Soalnya stok kurang banyak,” katanya.
Baca juga: