FOKUS SPORT – SOLO – Persis Solo kembali merebut posisi puncak klasemen grup 4 Liga 2 dari PSIS Semarang, usai menaklukan tim Persipur Purwodadi, di Stadion Manahan, Solo, Minggu (13/8/2017) dengan skor telak 4-0.
Persis dan PSIS memiliki poin sama, yakni 25, namun tim kebangaan Wong Solo ini unggul selisih gol dibandingkan tim asal Kota Atlas.
Bermain di hadapan belasan ribu pendukungnya, Persis tampil trengginas dan ganas. Pasalnya, pada dua laga kandang sebelumnya, Persis tak didampingi suporter setianya, yakni Pasoepati usai mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI, pasca pertandingan melawan PSIR Rembang 16 Juli 2017 lalu.
LIHAT JUGA: Foto-foto saat Persis Habisi Persipur 4-0 Ukuran Besar, Lengkap!!
Dalam pertandingan tersebut, pelatih Persis Widyantoro memang sediki melakukan rotasi khususnya di lini tengah. Diman Dedi Cahyono dan Bayu Andra dibangku cadangkan, dengan memainkan Eli Nasoka dan Bakori Andreas. Meski begitu, perubahan itu tak merubah daya gedor Persis yang dipimpin Rudiyana dan Agung Supriyanto.
LIHAT JUGA Foto-foto Lengkap Selebrasi Kemenangan Persis atas Persipur
Pertandingan baru berjalan 15 menit, tim Laskar Sambernyawa sudah unggul melalui sontekan Bayu Nugraha memanfaatkan umpan Akbar Riansyah dari sisi kiri pertahanan tim Persipur. Tak berselang lama, giliran sepakan Rudiyana membawa Persis uggul dimenit 32 hingga paruh pertama usai.
BACA JUGA Misteri Lagu “Suket Teki” yang Menggema saat Laga Persis Melawan Persipur
Babak kedua berlangsung, Persis langsung menekan pertahanan Persipur yang digawangi oleh Hendri Susilo. Dua menit pertandingan berlangsung, kapten Persis M. Wahyu menceploskan gol melalui sepakan terukurnya dari luar kotak penalti. Dan pesta kemenangan Persis, di tutup oleh gol Agung Supriyanto di menit 53.
Pelatih Persis yang akrab disapa Wiwid menilai, keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras anak asuhannya.
“Anak-anak sangat termotovasi, usai dua kali laga tanpa penonton dan dikabulkannya banding yang diajukan manajemen,” jelasnya.
Sementara pelatih Persipur Wahyu Teguh Wibowo menlai, pola permainan anak asuhannya dibawah performa, banyak kesalahan-kesalahan mendasar saat pertandingan.