FOKUS JATENG-SUKOHARJO – Pada tahun 2016, Pemkab Sukoharjo berhasil meraih penghargaan Adipura Kirana. Lantas pada tahun 2017 ini ditargetkan meraih penghargaan Adipura Buana. Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya optimistis lantaran sudah melakukan paparan di depan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta
.
Dalam paparan tersebut, bupati mengatakan bahwa tahun ini pihaknya fokus pada pengelolaan dan pengolahan sampah. ”Satu hal yang menjadi unggulan kami adalah keberadaan gas metan di TPA MOjorejo, Bendosari. Sebab gas di sana sudah bisa dimanfaatkan oleh warga,” jelas Wardoyo, saat ditemui usai salat Jumat di masjid kompleks DPRD, Jumat 16 Juni 2017.
Dengan demikian, pihaknya akan menambah jaringan di lokasi tersebut agar gas bisa dimanfaatkan lebih luas oleh warga. Peningkatan jaringan gas metan diibaratkan sebagai CSR pemerintah kepada warga. Di mana keberadaan tempat sampah tersebut juga bisa memberikan dampak positif.
Terkait sistem pengelolaan sampah, di depan tim, bupati juga menjelaskan yang dilakukan di Sukoharjo tidak berbeda dengan yang dilakukan di negara maju. Salah satunya di Amerika Serikat. Sebab beberapa waktu lalu, pihaknya mendapat undangan ke Amerika Serikat terkait dengan studi pengelolaan sampah.
”Sebenarnya sama dengan yang ada di sana (Amerika). Yang membedakan, kalau di sini lahannya terbatas tetapi di Amerika lahannya sangat luas,” kata dia.
Keyakinan bupati Sukoharjo bisa meriah Adipura juga dilatarbelakangi akan keberadaan tempat pengolah limbah medis di Kecamatan Polokarto. Meski di kelola oleh pihak ketiga, namun keberadaannya membantu terciptanya lingkungan yang sehat. Sebab, kalau limbah medis dari rumah sakit tidak dikelola tersendiri, dampaknya bisa berbahaya. (slo)