FOKUS JATENG-BOYOLALI – Masyarakat Boyolali kini memiliki museum yang menyimpan benda-benda bersejarah. Namanya adalah Museum R. Hamong Wardoyo Kabupaten Boyolali yang merupakan nama pejabat bupati Boyolali pertama.
Koleksi benda bersejarah di antaranya arca peninggalan pada zaman Kerajaan Hindu yang pernah ditemukan di Kemusu, Boyolali. Koleksi benda lainnya yang menghiasi museum bentuknya mirip dengan ”Museum Louvre” di Paris, Prancis itu, antara lain uang koin kuno Negara Indonesia.
Lantas sejumlah guci kuno zaman Kerajaan Hindu, kereta kencana yang dulunya digunakan Raja Keraton Kasunanan Surakarta.
”Miniatur patung Arjuna Wijaya mengendarai kereta dengan ditarik 13 ekor kuda, berbagai jenis pusaka keris dan tumbak, serta meriam peninggalan zaman Jepang,” ungkap Kepala Dinas Pemuda olah Raga dan Pariwisata, Wiwis Trisiwi Handayani, Kamis 22 Juni 2017.
Koleksi lainnya yakni miniatur gedung Lembu Suro atau disebut “Sapi ndekem”, Harimau Sumatera yang telah diawetkan, dan sejumlah tokoh pewayangan untuk pembelajaran para siswa. Di lantai dua banyak koleksi foto-foto kesenian dan kebudayaan Boyolali seperti sedekah gunung di Lereng Merapi, dan sadranan di Kecamatan cepogo.
Wiwis mengatakan pihaknya untuk menambah koleksi museum tahun ini, dengan melengkapi diorama bencana letusan Gunung Merapi. Selain itu, museum juga akan dilengkapi koleksi diorama sejarah Boyolali berdasarkan perjalanan Ki Ageng Pandanaran dari Semarang ke Tembayat Klaten.
Pada musim liburan sekolah atau libur panjang momen Lebaran, pengunjung meningkat hingga 100 persen. Jumlah pengunjung di museum yang menyimpan ratusan item benda-benda dan cerita legenda tentang Boyolali tersebut pada liburan ini mencapai 140 orang atau meningkat dibanding bulan sebelumnya hanya sebanyak 70 orang.
Menurut dia, pengunjung ke Museum Hamong Wardoyo memang tidak dipungut biaya atau gratis, dan mereka kebanyakan dari kalangan pelajar, dan sedikit masyarakat umum. (nto)