Sidang Kasus Mapala UII: Ibu Korban Bersaksi Nangis Tersedu

Sidang kasus diksar mahasiswa UII Jogjakarta yang berlangsung di PN Karanganyar, Rabu 5 Juli 2017. | Ichwan Prihantoro (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KARANGANYAR– Salah satu saksi yang dihadirkan dalam sidang perdana kasus diksar mapala UII Jogjakarta adalah Sri Handayani. Dia adalah ibu korban Said Azam yang dihadirkan di Pengadilan Negeri (PN) Karanganyar Rabu 5 Juli 2017.

Sri Handayani selaku ibu kandung korban sekaligus menjadi saksi pertama dalam persidangan menangis tersedu-sedu. Dia nangis saat memberi jawaban pertanyaan Jaksa Penuntut Umum Anon Prohatno.

Saksi meneteskan air mata teringat detik-detik terakhir anaknya akan menghembuskan nafas. ”Saat terbaring di rumah sakit Azam banyak bercerita saat penganianyaannya waktu diksar di Gunung Lawu,” tutur Sri Handayani dalam persidangan.

Ibu kandung korban mencatat semua cerita korban sebelum mengembuskan nafas terakhir.

Dalam Persidangan tersebut jaksa juga membacakan hasil visum et repertum luka dari Rumah Sakit Bethesda Yogjakarta dan hasil visum et repertum Mayat dari rumah Sakit Dr Sarsito Jogjakarta.

Kesimpulan hasil visum repertum luka, wajah korban ada luka goresan dan hampir seluruh badan mengalami  memar. Luka luka yang dialami korban alibat benda tumpul.

Dalam fakta persisangan terdakwa Wahyudi menyangkal keterangan saksi yang bahwa terdakwa melakukan pemukulan berkali kali . ”Saya tidak melakukan pemukulan dengan rotan terhadap korban, namun saya hanya menggunakan ranting pohon,” jawab Yudi, saat ditanya Ketua Majelis Hakim Mujiono SH, MH.

Baca juga: Diksar Mapala Berujung Maut Disidang di PN Karanganyar

Sidang kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta digelar di Pengadilan Negeri (PN) Karanganyar, Rabu 5 Juli 2017. Lima orang dihadirkan sebagai saksi. Mereka diambil sumpah di hadapan majelis hakim PN Karanganyar.

Dua terdakwa ikut dihadirkan di persidangan untuk mendengarkan keterangan para saksi. Hingga berita ini diturunkan, proses sidang masih berlangsung. Kursi ruang sidang juga tampak dipenuhi warga yang mengikuti jalannya persidangan. (oto/ich)