Korban Pesawat Jatuh Mendapat Asuransi Rp50 Juta

Prosesi pemakaman Valen Ido Naibaho Sabtu 8 Juli 2017, korban pesawat jatuh di Papua. | Joko Larsono (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KLATEN-Terkait jatuhnya pesawat ringan di Papua yang mengakibatkan kopilot Valen Ido Naibaho meninggal dunia, Presiden Direktur Associated Mission Aviation (AMA) Djarot Soetanto mengatakan, saat itu pesawat tersebut terbang kuranglebih 8 menit dari Wamena, Papua. Kemudian sekitar 3 menit sempat memberikan laporan, setelah itu masuk laporan lagi tidak jelas.



“Saat itu dari perusahaan mendengar laporan yang tidak jelas akibat sinyal disana. Kemudian kami menghubungi Basarnas,” katanya saat ditemui wartawan dilokasi pemakaman di Dukuh Titang, Desa Ceporan, Gantiwarno, Klaten, Sabtu 8 Juli 2017.

Disinggung terkait asuransi, Djarot mengaku, PT AMA akan bertanggungjawab terhadap korban dan saat sedang dilakukan proses pengurusan asuransi jasa raharja.

“Setiap korban meninggal dunia akan mendapatkan asuransi sebanyak Rp50 juta, baik itu korban luar negeri dan dalam negeri. Kami juga menyampaikan permohonan maaf dalam menjaga anak buah. Dan musibah ini benar benar tidak bisa diduga-duga,” ujarnya.

Pantauan fokusjateng.com dilokasi pemakaman ibunda korban(Valen Ido Naibaho) AKBP Nanik yang saat ini bertugas di Sekolah Calon Perwira (Secapa) Sukabumi, Jawa Barat itu terlihat sedih dan menundukan kepala sambil menunggu prosesi pemakaman selesai.

Iqbal Alamsah teman SMA di Sukabumi, Jawa Barat saat ditemui dilokasi pemakaman mengatakan, semasa hidupnya adalah sosok yang humoris, ramah,mudah bergaul serta suka berkomunikasi sesama teman temannya.

“Kami sering komunikasi melalui group WA, dan korban humoris sesama teman sekolahnya,” tandasnya. (jko)