300 PAUD di Bawah Koordinator Aisyiyah Klaten Belum Terakreditasi

Ratusan guru PAUD di bawah koordinator Aisyiyah di Klaten mengikuti workshop di gedung Sunan Pandanaran Klaten. | Joko Larsono (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KLATEN – Sedikitnya 300 pendidikan usia dini (PAUD) di bawah koordinasi majelis Dikdasmes Aisyiyah Klaten belum mengurus akreditasi. Hal tersebut dikatakan ketua majelis Dikdasmen Aisyiyah Klaten Istiqomah disela workshop di gedung Sunan Pandanaran, Klaten, Selasa 11 Juli 2017.



Menurutnya, akreditasi sangat penting bagi peningkatan kualitas pendidikan utamanya di Aisyiyah. Jangan sampai persiapan akreditasi menjadikan alergi bagi para pengelola pendidikan PAUD.

Baca juga: Guru MUHI Klaten Ikuti In House Training

“Mutu pendidikan perlu ditingkatkan dan akreditasi sangat penting. Dari sekian banyak pendidikan PAUD baru sedikit yang telah mendapatkan penilaian akreditasi.Hal ini yang menjadi perhatian serius oleh majelis Dikdasmen,” ungkap Istiqomah.

Dia mengakui pengelolaan pendidikan PAUD sebagian belum maksimal lantaran penghasilan yang mereka terima belum sesuai apa yang mereka harapkan. Sebagai contoh, pendapatan yang mereka dapat dari pendidikan setiap bulannya tersebut minim.Sehingga bisa mempengaruhi pekerjaannya.

“Ini perlu ada perhatian dari pemerintah kabupaten, sebab, mereka juga mencerdaskan anak bangsa. Para guru PAUD tersebut karena adanya panggilan jiwa. Bila dilihat tidak sebanding apa yang mereka terima setiap bulannya,ini tentunya harus ada keterpihakan dari pemkab,”terangnya.

Sementara itu, Pimpinan Daerah Aisyiyah(PDA) Klaten Isna Rokhmawati menjelaskan, akreditasi merupakan hal yang sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan di PAUD dibawah koordinasi Aisyiyah, proses ini diawali dengan pengajuan penilaian akreditasi dengan menyerahkan portopholio PAUD yang bersangkutan.

”Sebenarnya semua penyelenggara sudah mengetahui tata cara pengajuan akreditasi, hanya saja semangatnya saja yang perlu di pacu,” katanya.

Ditambahkan dia, akreditasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penerapan standarisasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Sehingga masyarakat akan mencari lembaga pendidikan yang telah memiliki akreditasi.

”Akreditasi untuk mengendalikan mutu pendidikan, prosesnya tidak menakutkan dengan akreditasi tentu kepercayaan masyarakat akan lembaga pendidikan meningkat,”pungkasnya. (jko)