Antisipasi Harga ”Nuthuk” Butuh Edukasi PKL di Solo

Ketua STIE AUB Surakarta Dr. Agus Utomo, MM (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SOLO – Fenomena pedagang kaki lima (PKL) menaikkan harga atau istilah bahasa Jawa ”Nuthuk” hampir kerap terjadi di momen liburan seperti saat Lebaran. Hal ini menjadi sorotan masyarakat, bahkan para pejabat pemangku kepentingan di daerah setempat.



Salah satu solusi agar fenomena ini tidak terulang, butuh edukasi bagi PKL di Kota Solo. Hal ini diungkapkan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AUB Surakarta Dr. Agus Sutomo, saat ditemui wartawan Rabu 12 Juli 2017 di kampus setempat.

Edukasi ini sebagai langkah antisipasi naiknya harga makanan secara tidak wajar dim omen-momen tertentu. ”Ini bisa diantisipasi sebelum masuk bulan Ramadan. Karena saat itu harga bahan makanan sudah naik,” terangnya.

Pihak yang melakukan edukasi ini adalah dinas terkait, seperti Perdagangan, Perekonomian, atau Dinas Pasar. Lantaran ini masuk wilayah tempat wisata, maka Dinas Pariwisata juga harus ikut mengantisipasi dengan edukasi.

”Perlu diingat Kota Solo merupakan kota transit dan banyak objek wisata. Maka edukasi dilakukan untuk para PKL di lokasi yang sering dikunjungi wisatawan,” tandas pakar Perilaku Ekonomi STIE AUB Surakarta, ini.

Langkah edukasi dilakukan agar tidak terulang di Kota Solo. Sebab ketika pelaku PKL menaikkan harga makanan tak wajar bisa membikin pelanggan kapok mampir ke Solo. ”Nanti muncul anggapan harga makanan di Solo mahal. Masyarakat yang dirugikan,” katanya. (sto)