FOKUS JATENG – WONOGIRI – Pemkab Wonogiri bakal segera memverifikasi keberadaan hotel kelas melati. Jika ada yang tidak memperhatikan unsur etika batas usia tamu, izinnya terancam dicabut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terulangnya kasus-kasus kekerasan khususnya terhadap anak di bawah umur.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo akan melakukan verifikasi perizinan hotel-hotel di Wonogiri, yang kebetulan keseluruhannya berkelas melati. Pemkab ingin mengetahui apakah sudah benar-benar memenuhi klausul-klausul perijinan dan juga kewajibannya.
Namun pihaknya ingin pengelola hotel memiliki satu komitmen soal menjaga kualitas moral generasi muda, dan bukan hanya mengejar sisi finansial. Bupati mencontohkan, kasus asusila yang dilakukan dua pelajar asal Kecamatan Ngadirojo pekan lalu yang kini berujung pada ranah hukum.
Bupati menyebutkan hotel melati dituding tidak selektif dalam menerima tamu. Seharusnya kata Bupati, pihak hotel harus memiliki standar atau batasan-batasan terkait uaia pengunjung hotel. Jika ada anak di bawah umur, harus dilarang masuk apalagi menginap. Jika masih ada kasus serupa yang terjadi di hotel melati segera menindaklanjuti dengan sangsi tegas.
”Kami tidak akan segan-segan mencabut izin operasional mereka, apabila mereka tidak mengindahkan etika yang ada. Terlebih kita saat ini tengah gencar-gencarnya memerangi kasus asusila yang belakangan marak lagi di Wonogiri,” kata Bupati, Jumat 14 Juli 2017.
Saat ditanya jika langkah tersebut akan berdampak pada melemahnya pendapatan asli daerah (PAD) khususnya pajak dari sektor perhotelan, Bupati Joko Sutopo menyatakan tidak masalah. Dia mengaku lebih baik PAD pariwisata rendah tapi moral generasi penerus berkualitas. (ria)