
Salah satu adegan film bisu hitam putih setan Jawa, karya Garin Nugroho yang diputar di Teater Besar ISI Surakarta Sabtu 15 Juli 2017.
FOKUS JATENG – SOLO – Film dengan latar belakang budaya Jawa awal abad ke-20-an berjudul ”Setan Jawa” karya Garin Nugroho diklaim sebagai film bisu hitam putih pertama di dunia. Film bisu ini mengangkat kisah mitologi Jawa yang menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia.
Karena di dalam kisah mitologi di daerah di Indonesia tersimpan nilai-nilai luhur dan ajaran moral. Di mana mampu membentuk pola perilaku masyarakat berbuat lebih baik terhadap sesuatu yang dianggap bernilai, suci dan sakral.
Baca juga: Sembilan Grup Keroncong Bakal Unjuk Gigi di SKF 2017
Setan Jawa ini merupahkan film bisu hitam putih yang diringi musik gamelan orkestra secara langsung. Pemain musik berada di depan layar lebar.
Menurut Garing Nugroho, sang sutradara, film setan Jawa ini terinspirasi oleh film bisu hitam putih klasik bertajuk Nosferatu (1922) dan Metropolis (1927). Insirasi lain film ini yang sangat penting adalah pertunjukan wayang kulit. Karena dalam pertunjukan wayang kulit terdapat sebuah dunia antara realis dan non realis.
”Dan setan jawa ini adalah film bisu hitam putih yang pertama di Indonesia bahkan yang pertama didunia ” tutur Garin Nugroho usai pemutaran film di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Lalu munculah film setan Jawa yang kemudian menjadi ekplorasi bahasa sinema baru yang mengkombinasikan tradisi tutur jawa dengan teknologi tutur baru. Dalam karya film ini didukung seorang komposer musik tradisi yang ternama Rahayu Supanggah. Ia sudah banyak mengantongi penghargaan festival film tingkat dunia.
Tokoh utama film ini adalah Setio dan Asih. Setio adalah seorang anak muda desa miskin yang bertamu dengan Asih anak perempuan dari keluarga bangsawan. Sebuah tragedi muncul ketika lamaran Setio ditolak dengan kasar oleh keluarga Asih.
Baca juga: Sendratari Ramayana Lakon Sang Anoman Sedot Perhatian Warga Boyolali
Lalu Setio memutuskan untuk mencari pesugihan yang nantinya bisa melamar Asih. Lewat perjalanan mistik, Setio memutuskan memilih pesugihan kandang bubrah. Setio akhirnya menjadi kaya dan menikah dengan Asih. merka hidup bahagia dalam sebuah rumah jawa yang megah. (ich)