Kasus Narkoba di Wonogiri Terbilang Rendah

Penandatanganan MoU antara Pejabat BNN Provinsi Jateng bersama Bupati Wonogiri, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin 17 Juli 2017. | Humas Pemkab Wonogiri (/Fokusjateng.com)

Penandatanganan MoU antara Pejabat BNN Provinsi Jateng bersama Bupati Wonogiri, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin 17 Juli 2017. | Humas Pemkab Wonogiri

FOKUS JATENG – WONOGIRI – Tingkat kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah Wonogiri, sampai saat ini terbilang rendah. Namun warga dan pemerintah daerah serta semua pemangku kepentingan harus terus waspada.



Kepala Bidang Penanggulangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng, Susanto mengatakan hal tersebut, Senin 17 Juli 2017. Yakni setelah pelaksanaan uji urine pegawai negeri sipil Pemkab Wonogiri, serta setelah dilaksanakannya penandatanganan MoU antara BNN Provinsi Jateng dengan Bupati Wonogiri.

Dia mengungkapkan, penyalahgunaan narkoba di Jateng saat ini mencapai sekitar 600.000 orang. Mereka berusia 10-59 tahun dan sebagian di antaranya dari kalangan pekerja dan pelajar. Sementara tingkat penyalahgunaan narkoba di Wonogiri memang tidak setinggi daerah lain di Jateng. ”Tapi bukan berarti Wonogiri lepas dari narkoba,” ungkap dia.

Warga dan semua pemangku kepentingan di Wonogiri, disebutkan dia harus selalu waspada. Intinya berjuang bersama memerangi narkoba.

Menurutnya, Bupati Wonogiri antusias bekerja sama dengan BNN. Bupati meminta tidak sebatas pada tes urine terhadap aparatur Pemkab. Namun aparatur Pemkab Wonogiri juga harus proaktif dalam menjalankan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4BN).

Sementara sekitar 500 PNS lingkungan Pemkab Wonogiri mengikuti tes urine di Graha Badan Kepegawaian Daerah Wonogiri, Senin 17 Juli 2017. Uji urine melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng untuk mengetahui kandungan narkoba dalam tubuh.