FOKUS JATENG – BOYOLALI – Tidak hanya Pemkab Boyolali bertekad mewujudkan Boyolali sebagai wilayah bebas buang air besar sembarangan (BABS), Program tersebut juga mendapat dukungan dari DPRD Boyolali.
Ketua DPRD Boyolali, S Paryanto mengatakan sesuai kewenangan, pihaknya mendukung di bidang penganggaran. Dimana dibutuhkan Rp 10 miliar untuk pengadaan bantuan jamban bagi warga tidak mampu.
”Dari perhitungan masih ada sekitar 10.000 KK yang belum memiliki jamban. Jika setiap KK membutuhkan bantuan dana Rp 1 juta maka butuh dana Rp 10 miliar,”kata di sela sela acara pencanangan Sukarelawan Kader Muda Desa Siaga (Sukma Desi) di gedung Sasono Mulyo Wiguno, Selasa 18 Juli 2017.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Lina, saat ini tercatat masih ada 9.444 kepala keluarga yang masih melakukan BABS. ”Ini memang menjadi tantangan kami untuk segera mewujudkan Boyolali sebagai wilayah bebas BABS,” ujarnya.
Selain pencanangan Sukma Desi, juga turut dikampanyekan kegiatan imunisasi campak dan rubella. Imunisasi campak dan rublea tersebut diperuntukkan bagi anak usia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun.