FOKUS JATENG – KARANGANYAR –Balai Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya (BPWBCB) Dinas Kebudayaan DIY mengelar pameran miniatur warisan dan cagar budaya DIY dengan tajuk Travel Heritage 2017 dimulai Selasa hari ini hingga besok (Rabu 19 Juli 2017) .
Sejumlah miniatur bangunan bersejarah di gelar di pendopo rumah dinas bupati karanganyar . Miniatur bangunan tersebut antara lain , Gapura Paduraksa, Taman Sari , Komplek Masjid Agung dan Makam Agung, Bangsal Pagelaran, Masjid Gede , Komplek makam Pajimatan Imogiri, Tugu Tal Putih dan lain-lain.
Gelaran pameran ini merupakan ajang penjajakan pelestarian budaya antara karanganyar dan Daerah Istimewa Yogjakarta. Menurut Kepala BPWBCB Nunik Arzakiyah karanganyar memiliki hubungan sejarah dengan DIY karena sejarah Mataram Islam.
”Ada perjanjian giyanti dan Jantiharjo. Itu yang kami tahu saat ini. Pameran ini rutin terselengara sejak tahun 2015. Sasaran kami adalah daerah yang mempunyai link sejarah dengan DIY. Antara lain Trenggalek, Tegal, Cirebon dan Banten,” terang nunik saat ditemui wartawan di sela sela acara pameran.
Travel Heritage menyelenggarakan rangkaian kegiatan integrative travel heritage, yaitu pameran dan sarasehan. Tujuan utama adalah promosi pelestarian dan membangkitkan semangat kabupaten/kota melestarikan warisan budaya. Tetapi, Nunik mengungkapkan belum memiliki gambaran kerjasama dengan Pemkab Karanganyar.
”Sama-sama dengan kami menjaga warisan kebudayaan. Harapan kami akan ada kerjasama. Bentuknya bagaimana, akan kami diskusikan. Misalnya, pengelolaan pelestarian budaya. Sederhananya adalah menyambungkan kisah untuk mengedukasi generasi muda,” tutur dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, mengapresiasi program BPWBCB Dinas Kebudayaan DIY menggandeng Pemkab Karanganyar terkait pelestarian warisan budaya. Dia berharap kerjasama yang akan terjalin dapat meningkatkan kunjungan wisata sejarah dan budaya ke Karanganyar.