Radikalisme dan Berita Hoax Jadi Materi MPLS SMAN 1Boyolali

Para siswa baru SMAN 1 Boyolali mulai mengikuti MPLS, Selasa 18 Juli 2017. Yulianto (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Masa pengenal lingkungan sekolah (MPLS), Senin-Rabu 17-19 Juli 2017 di SMAN 1 Boyolali sudah tidak seperti tahun sebelumnya. MPLS berupa perpeloncoan sudah berganti bahasan dikemas dalam materi ”Menangkal Radikalisme dan Antisipasi Berita Hoax”.

Materi ini akan disampaikan di hadapan siswa baru Rabu 19 Juli 2017. ”Mayoritas guru terlibat, sedangkan OSIS hanya sebagai pendamping,” kata Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan Kurniawan Yusuf.

Dijelaskan, materi tersebut merupakan imbauan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ”Ada enam materi yang disampaikan dalam PLS yakni, Pancasila dan Kebangsaan, Budi Pekerti dan Budaya Sekolah, BPM di SMA/SMK, Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Antisipasi Berita Hoax, dan Menangkal Radikalisme,” ujarnya.

Pengampu materi tersebut, Rohmad Handoko menambahkan faham-faham radikalisme  dinilai berbahaya dan dapat menjerumuskan masyarakat. Sehingga materi tersebut perlu disampaikan kepada siswa sekolah sebagai langkah antisipasi agar mereka tidak terbawa faham-faham radikalisme.

”Materi Menangkal Radikalisme dan Antisipasi Berita Hoax di MPLS ini tujuanya anak diarahkan agar tidak terjerumus dalam radikalisme. Jangan sampai anak yang punya potensi [akademis] bagus malah punya paham radikalisme.,” ujarnya.