FOKUS JATENG – SOLO – Bagi pengemar seni teater dan pantomim, nama Milan Sladek sudah tidak asing lagi. Bagaimana tidak, pria asal Jerman ini sudah tampil di berbagai pertunjukan ting
<script async src=”//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js”></script>
<ins class=”adsbygoogle” style=”display: block; text-align: center;” data-ad-format=”fluid” data-ad-layout=”in-article” data-ad-client=”ca-pub-5863759039700938″ data-ad-slot=”6588955407″></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
kat dunia. Tak hanya itu saja, ia juga berhasil meraih segudang prestasi dari berbagai negara.Di tengah usia yang sudah tidak muda lagi, yakni 78 tahun. Ia akan kembali tampil secara improvisasi, yakni dengan diiringi gamelan serta topeng buatannya, pada Jumat-Minggu (21-23/7) mendatang di Ndalem Prodjoloekitan, Kemyalan. Ia akan tampil bersama iringan gamelan dari Kemlayan dan ISI Solo.
”Ini pertunjukan pertama saya dengan topeng dan gamelan. Jujur saya tidak tahu bagaimana penampilan saya nanti. Namun yang jelas, saya akan tampil penuh dengan konsentrasi tinggi,” jelasnya saat jumpa pers dengan wartawan, di Ndalem Prodjoloekitan, Kemyalan, Selasa 18 Juli 2017.
Baginya, tampil di Indonesia bukan pertama kali, mengingat ia pernah tampil di tahun 1981 di Jakarta dan berkolaborasi bersama Almarhum Didi Petet. Pria yang juga pernah tinggal di Slovakia ini menerangkan, topeng yang akan ia tampilkan nanti, merupakan topeng telah ia persiapkan selama ini.
”Mengapa saya ingin tampil dengan gamelan dan topeng, karena keduanya salah satu warisan budaya asal Kota Solo,” imbuhnya.