Orang Tua Penderita Jantung Bocor Harus Sediakan Rp 200 Juta untuk Operasi

Mikaila Star Janah saat digendong sang ibu di Dukuh Jetak, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Rabu 19 Juli 2017. | Yulianto (/Fokusjateng.com)

Mikaila Star Janah saat digendong sang ibu dan didampingi sang ayah di Dukuh Jetak, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Rabu 19 Juli 2017. | Yulianto

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Orang tua Mikaila Star Janah (5 bulan) penderita jantung bocor tidak bisa berbuat banyak melihat kondisi tersebut. Sebab untuk biaya operasi sendiri harus menyediakan sedikitnya Rp 200 juta. Hal ini diungkapkan Chandra Sri Waluyo (34), ayah Mikaila di rumahnya Dukuh Jetak, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Rabu 19 Juli 2017.



Dia sebetulnya sudah mengantongi Kartu BPJS. Lantas jika operasinya di RS Dr Cipto seluruh biaya ditanggung BPJS. ”Antreannya cukup panjang Mas. Belum tahu jadwal operasi,” katanya.

Baca juga: Bocah Lima Bulan Menderita Jantung Bocor

Lantas dia disarankan dokter yang menangani anaknya bahwa operasi di RS Hard Centre dan jadwal operasi lebih cepat. Namun BPJS hanya bisa menanggung separo biaya operasi (Rp 100 juta). Dia pun harus menutup separo biaya ditambah biaya akomodasi selama perawatan di Jakarta. ”Uanganya dari mana,” tanya dia.

Rumah milik orang tuanya di Baron, Kecamatan Laweyan, Solo, terpaksa dijual untuk biaya dan kebutuhan sehari- hari. Selain itu, rumah juga tak layak untuk ditempati bagi balitanya yang sedang sakit. Dia memutuskan pindah rumah peninggalan kakek.

Baca juga: Penderita Lumpuh Sejak Dini, Hanya Bisa Menangis

Dia berharap ada bantuan atau kemudahan untuk kegiatan operasi putrinya. Sembari menunggu ketersediaan biaya, Mikaila dirawat di rumah. Namun setiap sebulan sekali harus kontrol kesehatan ke RSU Dr Muwardi, Solo.