FOKUS JATENG – TAWANGMANGU – Tiga obyek wisata yang menempati lahan milik Perhutani diserahkan pengelolaannya ke Pemkab Karanganyar. Tiga destinasi wisata, yakni Wana Wisata Puncak Lawu, Sekipan, dan Pringgondani mulai 1 Agustus. Namun Pemerintah Karanganyar harus menyetorkan Rp 450 juta pertahun kepada Perum Perhutani KPH Solo.
Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Titis Sri Jawoto, dengan Administratur Muda atau Kepala KPH Perum Perhutani KPH Solo, Eka M. Ruskanda. Setelah penandatanganan perjanjian itu, KPH Perum Perhutani KPH Solo akan menyerahkan pelestarian hutan dan pengelolaan kepariwisataan di tiga lokasi kepada Pemkab.
Baca juga: Gunung Bibi Merapi, Destinasi Alternatif untuk Dikunjungi
Serah terima meliputi tanah dan aset yang berada di Wana Wisata Puncak Lawu, Sekipan, dan Pringgodani. Administratur Muda atau Kepala KPH Perum Perhutani KPH Solo, Eka M. Ruskanda, menyampaikan pihaknya melanjutkan perjanjian kerjasama yang sudah dilakukan pejabat sebelumnya.
“Kali ini kami tambahkan lampiran terperinci mengenai rincian aset, termasuk batas. Supaya jelas. Nanti akan ada tim bersama dari Perhutani dengan Pemkab mengecek. Mudah-mudahan bisa selesai sebelum Agustus. Kami berharap perjanjian kerjasama ini bisa meningkatkan potensi wisata lebih bagus lagi,” kata Eka saat memberikan sambutan.
Baca juga: Wisata Selo Merapi yang Perlu Kamu Jelajahi
Menurut Eka, tiga objek wisata itu, yakni Wana Wisata Puncak Lawu, Sekipan, dan Pringgondani potensial. Eka menjelaskan evaluasi kerjasama akan dilakukan setelah dua tahun.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menyampaikan Pemkab akan melanjutkan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang.
Baca juga: Karanganyar Jajaki Kerja Sama Pelestarian Budaya dengan DIY
“Mulai 1 Agustus, sepenuhnya Pemkab akan mengelola. Sinergi dengan Perhutani. Pembangunan akan kami lanjutan, misalnya jalan. Kami tekankan, pengelola sejumlah aset di lokasi itu tidak perlu khawatir. Akan tetap kami sinergikan,” tutur Titis.
Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, menjelaskan Pemkab menangkap potensi tiga objek wisata itu. Dia menilai kebutuhan masyarakat untuk menikmati pemandangan, swafoto, menginap, berkemah, dan lain-lain itu tinggi.
Baca juga: Rombongan Jelajah Pesona Karanganyar Nikmati Suasan Kebun Teh
“Proses perjanjian itu panjang. Akhirnya empat bulan selesai. Pengelolaan kami tidak merusak lingkungan sekitar. Tempat ini harus dibuat tempat selfie, rumah pohon, dan lain-lain,” ungkap Rohadi.