
Ilustrasi | Pixabay
FOKUS JATENG – BOYOLALI – Harga ikan lele di pasaran saat ini relatif stabil, bahkan terus mengalami kenaikan. Kondisi ini menarik minat masyarakat untuk membudidayakan ikan lele.
Harga lele pascalebaran kemarin hingga saat ini terhitung cukup bagus. Terpantau di pasaran tradisional di Boyolali, harga ikan lele masih di kisaran Rp 20.000-22.000/kg, Jumat 28 Juli 2017. Bahkan di Pasar Andong, harga lele masih mencapai Rp 23.000/kg.
Kondisi ini membuat masyarakat banyak tertarik untuk membudidayakan ikan lele. Apalagi di musim kemarau, dinilai baik untuk pertumbuhan ikan lele. ”Tertarik untuk ternak lele, apalagi sekarang katanya sudah ada cara yang tidak perlu membutuhkan lahan luas sudah bisa,” tutur Sunar (35), warga Sambi.
Senada, Dodo, warga Desa Canden, Kecamatan Sambi juga mengutarakan minat yang sama. Dia mengaku ingin memiliki usaha sampingan, dan usaha budidaya lele cukup menarik minatnya. ”Apalagi beberpa waktu terakhir ini harganya juga cukup bagus,” kata dia.
Pardi, pengepul lele warga Ngemplak membenarkan harga ikan lele saat ini cukup bagus. Menurut dia, harga ikan lele biasanya terus membaik sepanjang musim kemarau. Di sisi lain permintaan ikan lele sebagai lauk alternatif selain daging, juga terus meningkat.
”Permintaannya cukup banyak, apalagi pas harga daging terutama daging ayam meningkat,” terang dia.
Meningkatnya minat warga untuk beternak lele menurut Pardi terlihat dari banyaknya pembeli bibit. Selain mengepul hasil panen lele petani, Pardi juga melayani penjualan bibit lele. Biasanya, pembesaran bibit lele tersebut membutuhkan waktu antara 2,5-3 bulan untuk kemudian sudah bisa dipanen.
Saat ini lanjut dia, meski sentra produksi lele masih ada di kawasan Kampung Lele, namun di sejumlah wilayah seperti di wilayah Kecamatan Ngemplak, Nogosari, dan Sambi, sudah banyak pembudidaya ikan lele. ”Banyak yang minat karena hasilnya lumayan untuk pendapatan sampingan,” katanya.