Perilaku Pergaulan Bebas Kalangan Anak Muda Jadi Perhatian Pemkab Klaten

Plt Bupati Klaten Sri Mulyani saat menghadiri lomba Harganas ke-24 di gedung Sunan Pandanaran, Senin 31 Juli 2017. Joko Larsono (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KLATEN – Dua isu penting yang harus menjadi perhatian bersama untuk turut memecahkan persoalan sosial masyarakat yang dihadapi saat ini. Permasalahan tersebut adalah sikap permisif anak muda terhadap perilaku pergaulan bebas. Sebab perilaku ini banyak berujung pada tingginya angka perkawinan dini dan sikap resistensi atau masih rendahnya masyarakat untuk menjalani program keluarga berencana (KB).

Hal itu dikatakan Plt Bupati Klaten Sri Mulyani saat acara lomba Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-24 di gedung Sunan Pandanaran Klaten, Senin 31 Juli 2017. Dikatakan bupati, pernikahan dilakukan dalam usia kematangan baik secara biologis maupun psikologis. Ketidak siapan dua faktor tersebut menjadi potensi kerentanan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, perceraian atau resiko kematian ibu dan anak itu sendiri.

”Hal ini perlu saya singgung untuk menjadi penanganan bersama, karena isu dimaksud bisa menjadi penyebab antara upaya membangun keluarga sehat dan bahagia,” katanya.

Isu sentral berikut adalah sikap resistensi atau masih rendahnya masyarakat untuk menjalani program keluarga berencana (KB). Persoalan tersebut bukan hambatan tapi harus dijadikan tantangan bagi pelaku penggerak KB mampu membaur sekaligus sebagai bagian dari masyarakat.

”Semua orang tua menginginkan hal terbaik bagi anak-anaknya, untuk mewujudkan hal tersebut perlu perhatian dan pendewasaan anak adalah sisi lain yang harus dimainkan orang tua ketika figur ayah dan ibu cukup mampu mendidik putra-putrinya,” tandasnya.