FOKUS JATENG – BOYOLALI – Ratusan warga dari gabungan ormas keagamaan dan kepemudaan di Boyolali turun ke jalan Minggu 30 Juli 2017. Mereka menggelar aksi damai untuk mendukung pemberlakuan Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Ormas.
Massa gabungan ormas di Boyolali itu menggelar mimbar bebas di simpang tugu Patung Ir Soekarno komplek Pemkab Boyolali. Mereka juga meneriakkan yel-yel NKRI harga mati dan anti radikalisme. Di lokasi aksi ratusan warga ormas itu juga membacakan Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Spanduk dan poster berisi dukungan terhadap Perppu dan anti radikalisme juga digelar.
Massa yang datang berasal dari Nahdhatul Ulama, Banser, Pemuda Ansor, Fatayat, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), serta Pemuda Pancasila (PP). Sebagai penutup aksi, mereka melakukan penandatanganan empat peryataan sikap.
Pertama, meminta pemerintah menjaga NKRI dan menjaga ideologi Pancasila. Kedua, menolak segala upaya gerakan yang merongrong pancasila. Ketiga, menolak radikalisme dan terorisme. Keempat, mendukung Perppu No 2/ 2017 demi keutuhan NKRI.
Menurut Khoirudin Ahmad, koordinator aksi bahwa NKRI didirikan oleh para ulama dengan pengorbanan darah para santri. NKRI juga hasil kesepakatan para pendiri bangsa, tokoh lintas agama dari berbagai suku dan wilayah.
”Oleh sebab itulah, siapa pun yang akan mengubah NKRI dengan ideologi selain Pancasila, maka akan berhadapan dengan NU dan Pemuda Ansor,” kata Ketua GP Ansor Boyolali itu.
Saat ini serangan dari ideologi anti Pancasila melalui media sosial sangat massif. Menurut Khoirudin, diperlukan gerakan untuk membentengi Pancasila dari serangan melalui media sosial.
”NU sudah menerjunkan tim cyber untuk membendung ideologi ideologi antipancasila melalui medsos,” koarnya.