Ini Dia Alasan Kota Boyolali Jadi Tuan Rumah PPUD 2017

Bupati Boyolali Seno Samodro potong pita dalam pembukaan PPUD 2017 di Alun-Alun Kidul Pemkab Boyolali, Kamis 3 Agustus 2017. | Istimewa (/Fokusjateng.com)

Sekjen Kemendag Karyanto Suprih dan Bupati Boyolali Seno Samodro membunyikan lonceng sapi di pembukaan PPUD 2017 di Alun-Alun Kidul Pemkab Boyolali, Kamis 3 Agustus 2017. | Istimewa

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Kabupaten Boyolali menjadi pilihan penyelenggaraan PPUD yang pertama pada tahun ini bukan tanpa alasan. Sebab di Boyolali banyak produk-produk potensial dan unggulan yang mempunyai daya jual, misalnya produk olahan sapi. Boyolali merupakan produsen susu terbesar di Pulau Jawa serta penghasil daging sapi lokal yang diproduksi menjadi abon sapi.



Saat ini, potensi ternak sapi potong di Kabupaten Boyolali mencapai 87 ribu ekor (18,5 persen dari total kebutuhan nasional). Sementara itu, jumlah sapi perah mencapai 86,5 ribu ekor yang bisa menghasilkan sekitar 62 ton susu segar per hari (setara 22,6 ribu ton per tahun).

Bupati Boyolali Seno Samodro potong pita dalam pembukaan PPUD 2017 di Alun-Alun Kidul Pemkab Boyolali, Kamis 3 Agustus 2017. | Istimewa

”Potensi inilah yang menjadikan Boyolali dikenal sebagai Nieuw Zee Land van Java atau kota penghasil susu. Diharapkan, potensi ini dapat dikembangkan tidak hanya di sektor industri pengolahan susu, melainkan juga di bidang agrowisata,” harap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Karyanto Suprih, saat pembukaan PPUD 2017 di Alun-Alun Kidul Pemkab Boyolali, Kamis 3 Agustus 2017.



Pada PPUD Boyolali, dihadirkan pula area tematik sebagai etalase bagi produk potensial dalam negeri. Berbagai ragam buah-buahan dan sayur mayur dari wilayah Boyolali dan Jawa Tengah dipamerkan di sana. Ada pula produk pangan dalam kemasan seperti abon sapi, olahan susu, dan sebagainya.