
Kalangan disabilitas menghadiri pengukuhan LIDI di Solo. | Ichwan Prihantoro
FOKUS JATENG – SOLO – Warga berkebutuhan khusus yang terlibat atau bergabung menjadi relawan penanggulangan bencana diberi wadah organisasi unit Layanan Disabilitas (LIDI). Penyandang disabilitas yang dilibatkan dalam penanganan bencana alam di Provinsi Jawa Tengah ini dikukuhkan langsung oleh Kepala Pelaksanaan Harian BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana, di Lantai 12 Syariah Hotel Solo 9 Agustus 2017.
Pengukuhan ini dengan tema PB Inklusi Dari Jawa Tengah Menuju Indonesia Tangguh. Sarwa Pramana menjelaskan, pembentukan PB Inklusi menuju Indonesia Tangguh Bencana ini, baru pertama kali di Indonesia.
Jawa Tengah menjadi pelopor, juga sekaligus mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membentuk LIDI. ”Warga berkebutuhan khusus dapat dilibatkan dalam penanganan dan pengurangan risiko bencana,” jelas Sarwa.
Kegiatan PB Jateng menuju Indonesia Tangguh ini juga mendapat suport USAID dari Amerika, yang di wakili Jennifer Bielman Country Director Mercy Corps Indonesia. Jennifer mengatakan, warga disabelitas yang menjadi korban bencana akan lebih mudah atau percaya dibantu oleh sesama penyandang disabelitas.
Edy Supriyanto, ketua LIDI mengatakan, selama ini warga disabilitas masih ditempatkan sebagai objek penyelamatan atau kelompok rentan. Padahal penyandang disabilitas juga memiliki kapasitas untuk terlibat dalam penanganan bencana.
Dalam praktiknya selama ini, penyandang disabilitas dapat ditempatkan di dapur umum hingga pemetaan wilayah rawan bencana. ”Target dari penanganan bencana disabilitas ini yang utama adalah kalangan difabel,” kata Edy.
Peresmian LIDI ini dikuti ratusan peserta dari perwakilan 35 BPBD kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sekaligus lounching Buku Panduan Unit Layanan Inklusi Disabelitas Penanggulangan Bencana Provinsi Jawa Tengah.