FOKUS JATENG – KLATEN – Mendekati perayaan hari raya Idul Adha 2017 harga sapi di Pasar Hewan Prambanan Klaten mulai mengalami kenaikan. Kanaikan tersebut kisaran Rp2 juta hingga Rp 2,5 juta perekornya. Harga sapi yang semula Rp 18 juta naik menjadi Rp 20 juta.
Pantauan fokusjateng.com di pasar Hewan Prambanan, puluhan pedagang (blantik) sapi nampak sedang bertransaksi terhadap pembeli untuk keperluan perayaan kurban yang akan datang. Menurut keterangan para pembeli ditempat tersebut mengaku, membeli hewan sapi lebih awal sebab, nantinya bakal mengalami lonjakan harga.
”Sedang milih-milih saja. Karena ndak beli lebih awal nanti harganya keburu mahal. Ini aja menurut informasi harganya sudah mulai naik,” kata Samiyo (52), warga Karangnongko,Klaten saat ditemui fokusjateng.com di pasar Hewan Prambanan, Jumat 11 Agustus 2017.
Ketua paguyuban pedagang sapi di pasar Hewan Prambanan Waris Bindarto,mengatakan, harga sapi di pasar Hewan Prambanan mulai naik pada akhir Juli lalu. Ia memprediksi puncak pembelian hewan untuk keperluan kurban pada H-10 pada perayaan Idul Adha.
”Yang paling diminati para pembeli untuk keperluan perayaan kurban sapi lokal dan harga kisaran Rp 18 juta ke bawah. Kalau sapi warna coklat berasal dari wilayah Bali kurang diminati pembeli,” ujarnya.
Sementara itu, petugas teknis peternakan Dinas Pertanian Klaten Margito mengatakan,pihaknya saat ini terus melakukan pemeriksaan kesehatan ternak secara rutin pada setiap sapi yang masuk di pasar Hewan Prambanan Klaten.
Hal itu untuk mengantisipasi adanya penyakit zoonosis cacing pada hewan sapi tersebut. Sedangkan ciri ciri sapi yang mengindap penyakit cacing tersebut, mukanya sayup,kurus,bulunya berdiri,tidak banyak gerak dan mata kurang bersinar.
”Jelang Idul Adha jumlah sapi yang masuk di pasar Hewan Prambanan juga mengalami peningkatan hingga 10 persen. Pada pasaran Pon jumlah populasi sapi sekitar 350 hingga 400 ekor, sapi. Sedangkan untuk pasaran Legi, jumlah populasi sapi 250 hingga 300 ekor sapi,” jelas dia.
Jumlah pedagang sapi di pasar Hewan Prambanan, kata dia, jelang Idul Adha ini mencapai 200 pedagang yang berasal dari berbagai daerah seperti dari Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Boyolali dan Klaten.
”Kami menyarankan kepada masyarakat untuk keperluan daging kurban memilih umur yang sudah akhir balik( poel ) dan kondisi hewan benar benar sehat ,tidak cacat dan kondisinya gemuk,” pungkasnya.