FOKUS JATENG – SOLO – Kelas Inspirasi 5 Solo Raya tahun 2017 kali ini, selain menghadirkan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo di SDN Kemasan 2 Keratonan, juga mengundang pembalap F1, Rio Haryanto. Rio dengan ketampanan dan senyumnya yang ramah, berkesempatan memberikan inspirasi di SDN Begalon 1.
“Menjadi pembalap F1 pertama Indonesia perlu adanya semangat tinggi karena persaingan dengan pembalap dari negara lain yang sangat competitive,” tutur Rio, Sabtu (12/8/2017).
Rio juga memberikan sejumlah kuis mengenai dirinya dan memberikan hadiah untuk anak–anak yang bisa menjawab kuis dengan benar. Hadiah yang diberikan Rio sangat bermanfaat untuk anak-anak, berupa peralatan sekolah disertai tanda tangan di sampul bukunya.
Kehadiran Rio tak hanya mengundang simpati dari anak-anak di SD tersebut. Namun, sejumlah guru tak mau kalah ingin mendekat dan berfoto bersama. Rio dengan senyumnya yang ramah mencoba untuk melayani guru-guru yang ingin berjabat tangan atau sekedar melihat dari dekat pria ganteng tersebut.
Keberhasilan Kelas Inspirasi 5 Solo Raya ini, tak lepas dari keterlibatan 48 inspirator dari berbagai profesi. Mereka terlibat dengan keikhlasan hari untuk membagikan pengalaman profesi yang dijalaninya kepada 1.178 siswa SD di Solo di 15 SD yang tersebar di Solo, Sukoharjo dan Karanganyar.
Mulai dari profesi dosen, penyuluh narkoba, analisis peta wilayah, pemadam kebakaran, kapal pesiar, tenaga laboratorium hingga pembalap profesional. Acara Kelas Inspirasi 5 Solo Raya dibagi menjadi dua sesi.
Usai Kelas Inspirasi, seluruh inspirator, relawan dokumentator dan panitia berkumpul di Loji Gandrung, rumah dinas Walikota Solo guna mengikuti closing ceremony. Tokoh relawan Solo, Sumartono Hadinoto, turut berbagi kisah inspiratif saat penutupan di Loji Gandrung.
Sementara di Sukoharjo, di SDN Bulakrejo 2, cukup crowded karena bertepatan dengan imunisasi campak dan rubella dari Puskesmas. Meskipun demikian, siswa-siswinya sangat antusias mengikuti rangkaian Kelas Inspirasi 5 Solo Raya.
“Kelas Inspirasi adalah candu. Saya dapat banyak cerita, menjelaskan ke anak-anak yang membuat obat itu teknik kefarmasian bukan dokter. Saya senang dengan dunia pendidikan, semua orang adalah pendidik,” tutur Ayuk Putri Kurniawati yang telah mengikuti kelas inspirasi sebanyak empat kali ini.
Ayuk mendedikasikan dirinya selama ini sebagai tenaga teknis kefarmasian. Gelaran Kelas Inspirasi 5 Solo Raya tahun 2017 ini merupakan kerja bareng Solo Mengajar, Sukoharjo Mengajar dan Rumah Belajar Kita Karanganyar. (Didik Kartika)