FOKUS JATENG – BOYOLALI – Dinas Sosial Pemkab Boyolali bakal membangun rumah singgah untuk pengemis gelandangan dan orang telantar (PGOT). Langkah ini diambil sebagai solusi permasalahan sosial PGOT.
Penanganan selama ini, PGOT yang terjaring razia langsung di kirim ke tempat rehabilitasi. Yakni panti asuhan, panti rehabilitasi sosial, balai latihan kerja, dan rumah sakit jiwa (RSJ). Meski sudah ditangani, namun keberadaan PGOT tak kunjung berkurang.
”Maka perlu penanganan yang serius dan lebih manusiawi. Saya kira kalau langsung diantar ke panti rehab tidak menyelesaikan masalah,” jelas Kepala Dinsos Boyolali Sugiyanto, Senin 14 Agustus 2017.
Dengan demikian, dinsos menganggarkan Rp 45 juta untuk penyusunan detail engineering design (DED) diusulkan di APBD P 2017. Sedangkan proses pembangunannya akan dimulai pada tahun 2018. ”Anggaran untuk membangun rumah singgah ini Rp 3,3 miliar. Daya tampungnya nanti 50 kamar,” papar dia.
Calon lokasi rumah singgah ini eks kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan di Singkil, Desa Karanggedeng. Rencananya tidak akan merobohkan semua gedung. Namun pihakya akan memanfaatkan sebagian ruang-ruang yang sudah ada.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Tuna Sosial dan Perdagangan Orang Dinsos Boyolali Dadut Setyadi menilai perlu rumah singgah bagi PGOT. Sebab, keberadaan PGOT di Boyolali dirasakan semakin meningkat.