FOKUS JATENG – BOYOLALI – Tengah musim kemarau, antisipasi penyakit demam berdarah terus dilakukan instansi kesehatan Boyolali. Di antaranya melibatkan penggerak PKK di desa-desa. Antisipasi di antaranya dilakukan dengan pengecekan jentik nyamuk berkala.
Untuk memastikan pengecekan dilakukan secara riil, setiap rumah kemudian diberikan kartu jentik kejujuran (KJK). KJK ini wajib diparaf petugas yang datang dan melakukan pemeriksaan jentik di setiap rumah warga setiap bulannya.
Salah satu penggerak PKK Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Sri Winarni, mengatakan pemeriksaan jentik nyamuk dilakukan secara berkala. Meski demikian, setiap rumah tangga juga diminta untuk ikut melakukan pemeriksaan secara mandiri, terutama di tempat-tempat penampungan air.
”Keterlibatan setiap rumah tangga untuk antisipasi dini sangat penting. Cek penampungan air seperti bak air kamar mandi dan kuras secara berkala, jangan sampai ada jentik-jentik nyamuk,” ungkap dia sembari membagikan KJK.
Terkait KJK, menurut dia digunakan sebagai bukti bahwa petugas benar-benar memeriksa setiap penampungan air yang ada di rumah warga. Pada draf bulanan yang ada pada KJK, petugas wajib membubuhkan paraf di depan pemilik rumah setelah melakukan pemeriksaan jentik nyamuk pada penampungan air. ”KJK ini dari dinas terkait yang harus dibagikan di setiap rumah,” terang dia.
Narni, penggerak PKK lainnya menambahkan, dengan adanya KJK ini diharapkan pengecekan jentik nyamuk benar-benar dilakukan. Di sisi lain, pemberian KJK ini juga disertai sosialisasi ke masing-masing warga pentingnya langkah pembasmian sarang nyamuk (PSN) guna mengantisipasi bahaya demam berdarah.
”Kalau ditemukan ada jentik, segera dikuras. Tempat penampungan air juga dharus dipastikan tertutup agar tidak digunakan nyamuk untuk bertelur,” jelas dia.
Sementara itu dari pemeriksaan jentik yang dilakukan petugas, ditemukan beberapa tempat penampungan air yang terkontaminasi jentik nyamuk. Petugas pun segera memberikan pengarahan untuk antisipasi agar jentik-jentik nyamuk tersebut bisa dibasmi.