FOKUS JATENG – SOLO – Pusat Studi Transparansi Publik dan Anti Korupsi (PUSTAPAKO) LPPM UNS menggelar kegiatan TOT (Training For Trainer) ”Gerakan Nasional Perempuan Lawan Korupsi” di kampus setempat Selasa 22 Agustus 2017. Acara ini bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Solo, Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK), Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ), dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).
Selama tiga hari, yakni mulai 21-23 Agustus 2017, peserta TOT yang terdiri dari Polwan Polda Jawa Tengah, Darmawanita UNS, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kota Solo, dan beberapa organisasi wanita yang ada di Solo seperti GOW (Gabungan Organisasi Wanita), Fatayat NU, Aisyiyah, Iwadin, dan Iwapi akan dilatih untuk menjadi fasilitator dari Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang merupakan kegiatan yang dicanangkan KPK.
Kepala PUSTAPAKO UNS Agung Nur Probohduono mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut diantaranya untuk memberikan pemahaman mendalam akan kerangka filosofis dan konsep dasar Gerakan SPAK kepada perempuan agar mampu menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi ini di lingkungan/komunitasnya dan lingkungan kerjanya masing-masing. Memberikan pengetahuan dasar mengenai tindak pidana korupsi melalui pengetahuan tentang modus-modus dan peluang-peluang yang menawarkan terjadinya tindak pidana korupsi serta konsekuensi hukumnya, kemudian juga memberikan keterampilan bagi para peserta untuk menggunakan alat bantu dan media komunikasi dalam melakukan pendidikan anti korupsi di wilayah kerja dan komunitasnya masing-masing.
”Menciptakan focal point di masing-masing wilayah kerja, memperluas keterlibatan perempuan dalam mensosialisasikan nilai-nilai antikorupsi sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam mencegah korupsi sekaligus sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam membangun budaya hukum. Serta menjadi salah satu media komunikasi publik dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat,” paparnya.