Polres Sragen Droping Air Bersih ke Wilayah Rawan Kekeringan

Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman memberikan sambutan di lokasi penyaluran air bersih Selasa 22 Agustus 2017. Huriyanto (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SRAGEN – Kekeringan mulai menghantui warga di sebagian wilayah di Kabupaten Sragen. Melihat kondisi tersebut, sejumlah pihak tersentuh dan bergerak untuk memberikan bantuan air bersih. Seperti yang dilakukan jajaran Polres Sragen, Selasa 22 Agustus 2017.

Polisi mengirim beberapa tangki air bersih di Kecamatan Mondokan. Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mendapat laporan bahwa ada kekeringan di sejumlah titik. ”Di sini kami sampaikan tidak hanya kamtibmas, namun juga membantu untuk kebutuhan air bersih,” ujarnya Rabu 23 Agustus 2017.

Polwan Polres Sragen juga dilibatkan dalam penyaluran air bersih Selasa 22 Agustus 2017. Huriyanto

Air bersih itu dikirim ke Desa Gumantar, Kecamatan Mondokan 7 tangki. Sebelumnya polres juga sudah mengirim pasokan air bersih ke Desa Ngrombo, Kecamatan Tangen. ”Baru dua lokasi. Tetap akan lanjutkan,” tutur dia.

Sementara itu, perkumpulan Asosiasi Shoping Angkringan Community (Asoco) Sragen juga memberikan bantuan air bersih di Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang. Sebanyak 10 tangki air bersih disalurkan untuk keperluan penduduk.

Sekda Sragen Tatag Prabawanto yang juga anggota Asoco mengatakan, selain droping air ke Sumberlawang 7 tangki, juga di wilayah Jenar sebanyak 3 tangki. Droping air dari Asoco atau yang lebih dikenal perkumpulan jarang pulang ini iuran untuk melakukan bakti sosial diberikan kepada mereka yang membutuhkan bantuan air.

”Kami sendiri dari hasil iuran para anggota telah mengumpulkan 20 tangki air bersih. Untuk 10 tangki telah didroping, dan 10 tangki lain siap droping sesuai permintaan warga yang koordinasi dengan BPBD,” ujarnya.

Menurut Tatag, selama ada permintaan Asoco yang anggota berbagai lapisan dari penjual rokok hingga jenderal bintang satu ini, akan siap membantu droping air bersih. Sebelumnya, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, diketahui, selama musim kemarau sejumlah 22 desa di 8 kecamatan  di Sragen rawan kekeringan.

Kepala BPBD Sragen Dwi Sigit Kartanto menyampaikan, berdasarkan data tahun sebelumnya ada 8 kecamatan yang sebagian besar berada di wilayah kawasan utara Bengawan Solo. Dari kecamatan tersebut setidaknya ada 22 desa yang rawan kekeringan.

”Kita membuka data dan memantau ada 8 kecamatan dengan 22 desa, yang tercatat masuk ke pemetaan kekeringan dan tentunya permintaan droping air,” terangnya.