FOKUS JATENG – KLATEN – Guna mewadai bakat para seniman, Klaten Biennale membikin sebuah wadah. Tujuan untuk menampung para seniman jalanan yang selama ini dianggap belum mempunyai ruang untuk menyalurkan bakat mereka.
Kelompok seni lukis dan seni pahat patung yang mengatasnamakan Klaten Biennale beralamatkan di Geritan, Belangwetan, Klaten Utara. Selain menampung para anak muda berbakat seni, rencanya juga akan menggelar pameran lukisan di Monumen Juang 45 Klaten pada Senin 11 hingga 18 September 2017.
”Ini untuk menampung anak muda yang mempunyai bakat seni lukis dan pahat. Selama ini para seni jalanan merasa tidak mempunyai ruang publik untuk menyalurkan bakat mereka,dan disinilah tempatnya. Tempat ini untuk menampung mereka silahkan datang kesini,” kata Temanku Lima Benua, selaku direktur eksekutif Klaten Biennale saat ditemui fokusjateng.com di ruang publik di Belangwetan, Klaten Utara, Kamis 24 Agustus 2017.
Selama ini, kata dia, untuk melakukan kegiatan seni untuk mendapatkan ijin dari pemerintah kabupaten Klaten sulit. Dan ruang publik ini cenderung kearah seni kontenporer atau kearah seni yang mengenang pada peristiwa.
”Kami dan teman teman lainnya terutama anak muda di Klaten tidak punya wadah.Selama ini di Klaten adanya hanya karnaval,festival itu eksklusif.Ruang publik ini memberikan kesempatan untuk mereka,” katanya.
Pendamping ruang publik di Klaten Biennale Hari menceritakan,seni tersebut bergerak sangat cepat sementara dari government (pemerintah)itu baru memperhatikan seni yang sifatnya statis. Kemudian sering terjadi kontra antara yang tua dan yang muda.
”Ruang publik ini sebagai tempat mempertemukan mereka yang muda dan tua sehingga bisa menyatukan persepsi. Anak muda berbakat seni ada sekitar 40 orang dan orang luar 20 orang jadi semua 60 orang. Ya, ada dari Bogor Jawa Barat, Makasar dan Jogja,” tandasnya.