FOKUS JATENG – SRAGEN – Sudah tiga tahun belakangan ini warga Dukuh Gamping, Desa Jambean, Kecamatan Sambirejo – Sragen mengeluhkan pencemaran udara dari truck Dump proyek galian Gunung Tugel. Khususnya warga yang tinggal di sepanjang 20 kilometer Jalan Gondang – Jambean.
Selain hujan debu yang saban hari mengotori udara lingkungan sekitar, warga juga mengeluhkan rusaknya jalan tersebut.
“Semenjak ada tambang batu di Gunung Tugel, jalan menjadi rusak parah. Wah debu ini sangat menggangu lingkungan kami dan warga lainnya disini mas,“ kata salah satu warga, Paryono (55).
Lebih lanjut Paryono juga membeberkan, semenjak adanya ‘hujan debu’ di kampungnya, anggota keluarganya mulai diserang berbagai penyakit pernapasan. ”Semenjak debu dari truck dump menyerang lingkungan kami ini Mas. Cucu saya, Ghesa umur 4 tahun sampai saat ini di serang batuk-batuk sudah lama belum sembuh- sembuh Mas. Padahal sudah saya berobatkan di dokter belum ada kesembuhan,“ kata Paryono.
Warga yang rumahnya persis di pinggir jalan tersebut, setiap hari dilewati kurang lebih 100 Truck Dump tersebut. Supaya tidak kemasukan debu, seluruh warga terpaksa menutup pntu rapat- rapat pintu dan jendela rumahnya agar tidak kemasukan debu.
“Kalo saya berani buka sendiri, karena saya buka warung dan harus mencari nafkah penghasilan dari berjualan,“ ujarnya.