Musibah Keracunan Obat Kutu Boyolali, Rutiyani Boleh Pulang, Klarissa Masih Dirawat

Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali Siti Nur Rohmah. Yulianto (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Akhir Rutiyani (35), korban keracunan obat kutu sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Sedangkan anaknya bernama Klarissa (12), kondisinya juga terus membaik, namun masih dirawat di rumah sakit.

Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali Siti Nur Rohmah, menjelaskan perkembangan kesehatan dua pasiennya itu Selasa 29 Agustus 2017. ”Ya kondisinya sudah membaik. Ibunya sudah diperbolehkan pulang Senin 28 Agustus 2017,” katanya di hadapan wartawan.

Dikatakan, kondisi Klarissa sudah terus membaik. Sudah diperbolehkan pulang setelah menunggu visit dokter yang menangani. ”Klarissa sudah mau makan. Kondisinya sudah bagus,” terang dia.

Empat korban keracuanan yang merupakan satu keluarga itu, yang dibawa ke RSUD Pandan Arang, Boyolali tiga orang. Selain ibunya, Akhir Rutiyani juga kedua anaknya, Klarissa dan Khamila (4,5).

Saat masuk IGD, kondisi anak yang paling kecil, yakni Khamila paling parah. Sedangkan ibu dan kakaknya, kondisinya lebih bagus dan tidak perlu masuk ICU. ”Saat masuk IGD, kondisi adik yang paling kecil sudah kritis, sehingga langsung kami tangani secara khusus dan dimasukkan ke ICU,” ujarnya.

Meski sudah dirawat di ICU, kondisinya terus memburuk dan Khamila akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir. Jika dilihat dari gejala yang timbul dan riwayatnya sampai dibawa ke rumah sakit mengarah kepada keracunan.

”Dari meeting padi dengan tim medis yang menangani, memang (para korban) mengalami intoksikasi. Dari gejala-gejala yang timbul dan riwayatnya sampai dibawa ke rumah sakit mengarah kepada suatu proses keracunan,” jelasnya.

Racun tersebut masuk ke tubuh para korban kemungkinan besar karena terhirup. Bau dari obat yang digunakan untuk mengobati kutu rambut, terhirup para korban dan kemudian mengalami keracunan.

Peristiwa tragis itu menimpa Akhir Rutiyani (35) dan tiga anaknya. Yakni, Klarissa (12), Qaulan Shakila (9) dan Khamilla (4,5 tahun), warga Dukuh Tegal Ombo, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali Kota. Qaulan Shakila dan Khamila, akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit, Sabtu 26 Agustus 2017.