Dua Sejoli Terpaksa Nikah di Lapas Klas IIA Sragen

Dua sejoli yang nikah di Lapas Klas IIA Sragen, Selasa 29 Agustus 2017. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SRAGEN – Tri Lestari (19), warga Kampung Cantel Kulon, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, tak kuasa menahan tangis. Pernikahan yang dia impikan berlangsung di pelaminan dan digelar dengan pesta meriah hanya menjadi impian belaka.

Dia sama sekali tak menyangka kalau pernikahan dengan kekasih hatinya, dilangsungkan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Sragen., Senin 28 Agustus 2017. Sebab, Abdul Nggoni alias Kempul (21), warga Dukuh Mungkung, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, sang kekasih sedang tersandung kasus hukum.

Tapi bagaimana pun Tri Lestari harus rela menjalani itu semua. Pasalnya, menjelang hari pernikahan, Abdul Nggoni tersandung masalah hukum. Dia ditangkap polisi lantaran ketahuan mencuri burung jenis love bird di Dukuh Sumberejo, Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo pada bulan Juli lalu. Atas perbuatannya itu kini dia berstatus sebagai tersangka hingga mendekam di Lapas.

Tri Lestari sendiri mengaku, kenal dengan Abdul Nggoni baru sekitar enam bulan lalu dengan melalui handphone. Setelah itu keduanya semakin akrab dan akhirnya menjalin tali asmara hingga melangsungan pernikahan, walau harus digelar di dalam penjara.

”Saya baru kenal dengan mas Nggoni enam bulan. Awalnya kenal lewat HP,” ujar Tri Lestari, di sela-sela menunggu ijab Kabul. Dia mengaku, memang tidak banyak melakukan persiapan untuk melangsungkan pernikahan. Saat ijab Kabul hanya didampingi kedua orang tua dan beberapa kerabatnya.

Waktu itu Tri Lestari hanya mengenakan kebaya sederhana warna orange, sedangkan sang suami, Abdul Ghoni mengenakan pasangan jas warna hitam. Ijab Kabul berlangsung di ruang rapat Lapas Kelas IIA Sragen dengan suasana sangat sederhana. Tak ada wajah-wajah berseri dari kedua mempelai maupun keluarga yang hadir.

Ijab Kabul sendiri dipimpin penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sragen, Fatchurrosi. Sebagai mas kawin, Abdul Nggoni hanya menyerahkan uang tunai sebesar Rp 100.000 kepada Tri Lestari.

Suasana haru nampak menyelimuti saat berlangsungnya ijab Kabul. Tri Lestari tak henti-hentinya terisak sambil sesekali menyeka air matanya yang menetes dari kelopak matanya.

Wajah sedih juga terpancar dari Supoyo (64), ayah kandung Tri Lestari. Saat ditemui wartawan Supoyo tidak mampu berkata panjang lebar. Hanya saja menurutnya, pernikahan antara putri bungsungnya dengan Abdul Nggoni sudah direncanakan sebelumnya. Namun karena menantunya tersandung kasus pencurian dan ditahan polisi, pernikahan terpaksa dilangsungkan di dalam Lapas. ”Yang penting keduanya bisa menjalani,” ujar Supoyo.