Mediasi Ojek Pangkalan dengan Ojek Online Berlangsung Alot

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Purwanto Anggoro Cipto . (Joko Larsono/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG — KLATEN — Sejumlah pengemudi ojek online dengan ojek pangkalan ditemukan di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Kamis (31/8/2017) pagi. Pertemuan (mediasi) itu untuk mengantisipasi terjadinya gejolak yang tidak diinginkan terhadap sesama pengemudi ojek.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Purwanto Anggoro Cipto meminta kepada semua pengemudi ojek, baik pangkalan maupun online supaya menjaga kondusifitas bersama. “Jadi ojek semacam Gojek, Grab itu kan masyarakat yang membutuhkan juga, jadi tidak bisa ditolak atau diperhentikan. Ojek pangkalan berjalan ojek online juga bisa berjalan,” katanya.

Purwanto mengatakan, hasil kesepakatan antara ojek pangkalan dengan ojek online semua tidak boleh menganggu. “Jangan saling menganggu satu dengan yang lainnya. Setelah ini kami akan evalusi perkembangan dilapangan seperti apa,” kata Purwanto.

Mediasi ini berlangsung alot lantaran para pengemudi ojek pangkalan melalui koordinator pangkalan ojek Stasiun Kereta API Klaten, Joko Triharnanto, tetap menolak secara keseluruhan hasil mediasi dengan ojek online. Sebab adanya ojek online bisa mengurangi penghasilan ojek pangkalan.

“Kami menolaknya. Alasanya,kami ini cikal bakal transportasi alternatif, dan ini sudah turun temurun sudah beberapa generasi di pangkalan ojek Tegalgondo sampai Prambanan. Jadi kami ini generasi penerus,” katanya.

Menurutnya, pekerjaan ini tidak kemana-mana dan jadi turun menurun. Selain itu,akan menjadi kesenjangan tarif juga. “Kalau tarif online dalam aplikasi, tapi tarif ojek pangkalan kami yang membuatnya. Sudah ada kesepakatan antara penumpang dengan ojek,contohnya untuk jarak sekian tarifnya sekian. Dan itu sudah dikira kira juga tidak merugikan konsumen,” kata Joko.

Disinggung terkait adanya ojek pangkalan yang bergabung dengan ojek online, dia tetap bersikukuh tidak menyetujuinya. “Sudah banyak yang lapor ke saya, adanya penurunan pendapatan akibat adanya ojek online. Makanya kami menolaknya,” tegas Jokwo.

Sementara itu perwakilan manajemen Gojek Jogja, Hari Bowo Utomo mengatakan, pihaknya sudah menyebarkan peringatan kepada driver Gojek untuk tidak mengambil penumpang yang ada di sekitar titik pangkalan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari gesekan dengan ojek pangkalan.

“Larangan sudah kami sampaikan, titik penjemputan konsumen di luar wilayah ojek pangkalan,” katanya.