FOKUS JATENG – BOYOLALI – Dalam rangka program swasembada kedelai, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali serahkan bantuan peralatan mesin pertanian Senin 4 September 2017. Di antaranya power threser, cultivator, traktor, obat-obatan dan lainnya.
Sebanyak 26 kelompok tani di Boyolali menerima bantuan yang merupakan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah ini diserahkan di halaman Dispertan. Bantuan tersebut yakni power threser Besar sebanyak tujuh unit, power threser kecil sebanyak 20 unit, cultivator 8 unit dan traktor roda dua sebanyak tujuh unit. Selain itu ada terpal sebanyak 110 buah serta bantuan berupa pupuk, benih, dan obat obatan.
Berita Lainnya:
- Gelar Jalan Sehat, BPR BKK Karangmalang Bagi-bagi Hadiah, Beasiswa, dan Bantuan Sosial
- Polwan Polres Boyolali Droping Air Bersih untuk Warga Karanggede
- Kapal Bantuan Pemerintah di Kedung Ombo Terbengkalai, Sempat Karam
Pemberian power thresher yang difungsikan sebagai mesin besar perontok kedelai diharapkan mampu meningkatkan produksi kedelai khususnya di daerah Boyolali. Wilayah Boyolali cukup potensial untuk produksi kedelai sebanyak 750 hektare yang berada di wilayah utara seperti Kecamatan Klego, Kemusu dan Wonosegoro.
”Pemberian bantuan ini murni dari Pemprov Jawa Tengah, dan bantuan tersebut disesuaikan dengan potensi daerah untuk mencapai program swasembada kedelai di Boyolali,” jelas Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dipertan, Supardi.
Sementara untuk pemberian bibit kedelai telah dilakukan pada Februari hingga Maret lalu. Waktu tersebut cukup tepat waktu dikarenakan cuaca pada bulan tersebut sangat mendukung untuk menanam kedelai, dan penyesuain kontur tanah untuk tanaman kedelai.
Sementara salah satu kelompok tani yang menerima bantuan yakni Karya Agung, dari Desa Bawu; Kecamatan Kemusu. Klomtan tersebut ungkapkan rasa senang setelah menerima bantuan peralatan tersebut bisa meningkatkan produksi dan mempercepat proses panen. “Semoga dengan alat mesin ini dapat mempermudah kami saat mengolah kedelai mulai dari proses panen hingga proses penjualan,” ungkap Didik Heru Baskoro selaku pengurus klomtan.