FOKUS JATENG – BOYOLALI – Peserta gowes turing Pesona Nusantara mampir di Kabupaten Boyolali, Rabu 6 September 2017. Setelah masuk perbatasan Kota Boyolali, para atlet singgah di Mapolres Boyolali ramah tamah dengan Kapolres AKBP Aries Andhi. Lantas dilanjutkan ke kompleks perkantoran terpadu Pemkab Boyolali.
Di pemkab, mereka selfie di depan tugu Sapi Ndekem dan masuk melihat ke dalam miniteater.
Mereka terkesima kondisi Boyolali yang banyak perubahan dan lebih maju. ”Kotanya rapi dan teratur,” kata Setyabudi, pelaksana teknis gowes turing.
Dia juga terkesan dan terinspirasi Kabupaten Boyolali. Yakni salah satu visinya adalah water city. ”Kearifan lokal perlu didukung dan semoga jadi tauladan kota lain. Air untuk masa depan. Ini sangat menginspirasi,” ujar dia.
Sementara itu, gowes turing Pesona Nusantara ini diadakan di 34 provinsi di 90 titik kota atau kabupaten di Indonesia. Start sejak 13 Mei 2017 dari titik nol kilometer Sabang. Nah, saat ini menyelesaikan etape ke delapan. ”Rencana etape kesembilan di Magelang tanggal 9 September tepat peringatan Hari Olahraga Nasional,” jelas Agus Santoso, koordinator dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Tujuan dari gelaran ini yakni mengkampanyekan ”Ayo Olahraga”. Mengajak masyarakat lebih giat lagi olahraga untuk menambah kebugaran dan sportivitas. Sehingga bagi masyarakat yang dilintasi terinspirasi.
Selain itu juga mempererat Kebhinekajaan. Sebab peserta gowes mengambil tanah dan air di setiap titik yang dilintasi. Tanah dan air itu nanti dijadikan bahan pembuatan monumen atau tugu yang akan diberi nama ”Tanah dan Air Persatuan Indonesia” di Gunung Tidar Magelang.
”Pesertanya terdiri dari 15 atlet. Delapan perempuan, sisanya laki-laki. Dan diikuti pecinta gowes. Ada atlet tertua usia 60 tahun dan termuda 17 tahun,” paparnya.