Misteri Puluhan Benda Kuno yang Ditemukan saat Normalisasi Sungai di Desa Solodiran

Penampakan normalisasi sungai di Klaten. (Joko Larsono/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KLATEN – Normalisasi sungai di Dukuh Karangasem, Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo, Klaten sudah berlangsung hampir sebulan ini. Di tengah aktivitas normalisasi itu, ditemukan puluhan benda kuno di kedalaman sekitar 1 meter.

Benda kuno tersebut rencananya oleh pemerintah desa Solodiran akan dikoleksi di desa setempat. Kepala Desa (Kades) Solodiran, Ariyanta Sigit Suwanta benda kuno itu diduga peninggalan masa lampau.

”Saat pengerukan tahap II kami temukan 67 benda, semuanya batuan. Seperti (batuan) tembok candi, yoni, alat pertanian misal lumpang, lesung,” katanya, Minggu (10/9/2017).

Puluhan benda kuno itu kini dikirim ke Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengetahui usia benda kuno. Lesung kuno yang ditemukan terkubur di dalam tanah itu berbeda dengan lesung yang masih ada di masyarakat saat ini.

Selain pengecekan usia benda kuno, kata dia, pemerintah desa (Pemdes) Solodiran telah melapor ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Pemdes juga membentuk Tim Pencatatan Pengumpulan Benda-benda Bersejarah Peradaban Kuno Desa Solodiran untuk menginventarisir temuan benda kuno.

Hingga saat ini, hasil penelitian benda kuno yang ditemukan itu masih menjadi misteri karena masih diteliti di UGM.


”Sudah kami surati dan minta agar barang itu bisa dirawat di Solodiran untuk dimuseumkan. Nanti akan kami kombinasikan wisata sungai dan wahana edukasi yang lain kami gabungkan di alur sungai,” katanya.

Diketahui bahwa obyek wisata yang dikembangkan desa Solodiran diantaranya, Sewu Lesung, Embung Mbangkalong, Bendung Karangasem, Sewu Lumpang, Sewu Seni, Sewu Kembang, museum peradaban, dan wisata religi.