FOKUS JATENG – KLATEN – Baru setahun dibangun, Masjid Agung Al Aqsha kebanggaan orang Klaten ini mulai memerlukan perbaikan. Perbaikan yang paling mendesak adalah kubah utama masjid yang mulai bocor.
Selain kubah utama, kerusakan juga terjadi di bagian lain atap masjid terutama pada empat kubah pendamping.
Terkait dengan kerusakan itu, Ketua Takmir Masjid Agung Al Aqsha, Mustari mengatakan, upaya perbaikan kubah utama sudah dilakukan dengan menggunakan dana infak masjid. Perbaikan berupa penambalan bagian yang bocor pada kubah utama menghabiskan dana hingga Rp 294 juta. Kebocoran itu membuat air masuk saat hujan.
“Untuk perbaikan kubah utama sudah dilakukan oleh takmir masjid. Tapi masih diperlukan perbaikan di bagian lain (kubah lainnya). Karena masjid milik pemerintah, maka perlu dikoordinasikan dengan Pemkab Klaten terutama dalam hal pemihakan anggaran perbaikan,” katanya, Kamis (14/9/2017).
Perbaikan total atap masjid, kata dia, menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkab Klaten mengingat status Masjid Agung Al Aqsha merupakan milik pemerintah.
Lebih lanjut Mustari mengatakan, atap masjid tersebut terdiri dari kubah utama dan empat kubah pendamping yang ukurannya lebih kecil.
“Kami sudah menyampaikan usulan kepada Pemkab untuk takmir menanggung perbaikan ringan seperti perawatan hingga penggantian kran air dan lampu yang rusak,” pungkasnya.