FOKUS JATENG – BOYOLALI – Misteri raibnya lingga di kompleks candi di Bukit Watu Genuk Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo akhirnya terkuak. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah memastikan, lingga-yoni di kompleks candi peninggalan Mataram Hindu abad IX itu tidak hilang. Lho, lalu ke mana?
“Benda itu tidak hilang tapi kami amankan. Jadi setelah ekskavasi pada 2016, lingga kami titipkan kepada tokoh Hindu setempat. Saya lupa namanya tapi ada berita acaranya,” kata Kepala BPCB Jateng, Junawan.
Sekadar kilas balik, kabar hilangnya sebuah benda cagar budaya (BCB) berupa lingga yoni di Dukuh Watu Genuk itu sempat menggegerkan warga sekitar, mengingat benda peninggalan zaman Wangsa Sanjaya tersebut diperkirakan peninggalan abad VIII-IX disebut-sebut bernilai miliaran rupiah.
Sejarawan Boyolali, Surojo, mengatakan kabar hilangnya BCB itu sekitar dua pekan lalu yang ia terima dari warga dan para pegiat budaya.
Situs yang diduga candi tersebut, kata Surojo ditemukan sekitar tiga tahun lalu, lengkap dengan arca Desa Siwa serta lingga dan yoni.
Diperkirakan, candi tersebut berupa bangunan bertingkat yang terpendam di dalam bukit. Hanya, perlu penelitian lebit lanjut untuk mengetahui kebenaran situs candi tersebut.
Selain itu di lokasi tersebut juga ditemukan patung Lembu Andini. Patung itu sudah dalam keadaan tidak utuh. Bagian kepala sudah hilang sehingga tinggal badannya saja.
“Situs ini sebenarnya cukup menarik karena lingga dan yoninya masih sangat utuh. Selain itu di bawah yoni juga terdapat patung Siwa,” ungkap Surodjo.
Lebih lanjut Surodjo menjelaskan, dari pengecekan lokasi yang dilakukan bersama Komisi IV DPRD Boyolali sebelumnya, lingga tersebut terbuat dari batu tapi diduga bukan batu purbakala yang biasa ditemukan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan menurut Surodjo, di Indonesia tidak ada jenis batu yang seperti itu, diduga batu lingga itu berasal dari Thailand.