MAPABA V PMII Sukoharjo Bentuk Jiwa Mahasiswa Kritis dalam Berpikir

Peserta MAPABA V RMH Komisariat R.M. Said PMII Cabang Sukoharjo foto bersama di sela kegiatan di Dukuh Karang Pakel, Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Boyolali, Sabtu 16 September 2017. (Istimewa/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sekitar 70 mahasiswa IAIN Surakarta mengikuti masa penerimaan anggota baru (MAPABA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sukoharjo. Kegiatan MAPABA V ini digelar Rayon Mohammad Hatta (RMH) Komisariat Raden Mas Said ini bertempat di Dukuh Karang Pakel, Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Boyolali.

Selama tiga hari, mulai Jumat 15 September 2017 hingga Minggu 17 September 2017, mereka diskusi bersama dengan tema ”Kritis dalam Berpikir, Peka dalam Bersikap demi Terwujudnya Kader Mutjahid yang Mapan”. ”Kegiatan ini diikuti mahasiswa mulai semester satu sampai tiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah,” jelas Ketua PMII Rayon Mohammad Hatta, M. Azwan Anas.

Kegiatan ini dihadiri pengurus PMII Komisariat R.M. Said yakni Ahmad Safrudin dan Ketua PMII Cabang Sukoharjo Toha Ulil Albab. Selain itu juga dihadiri penyedia tempat dan sekaligus jadi pembicara yakni Agus Lukman S.Pd. ”Para senior PMII juga diundang untuk menjadi pembicara,” ujar dia.

Dikatakan, MAPABA V digelar untuk membentuk jiwa mahasiswa yang kritis dan peka dalam bersikap. ”Seorang pemuda harus memiliki intelektual yang tinggi,” tegasnya. Azwan berharap kepada peserta bersikap kritis dan peka dalam bersikap sebagaimna dalam tema yang diangkat.

Sebagai generasi muda, lanjut dia, harus mempunyai sikap kritis. Sebab, ke depan dihadapkan zaman yang keras. Teknologi semakin maju dan berkembang semakin pesat. ”Ketika kita tidak bersikap kritis, kita akan terjerumus dalam kemajuan teknologi. Contohnya zaman sekarang para pemuda Indonesia jarang membaca buku bahkan membuka pun tidak pernah dalam sehari,” paparnya.

Sementara itu, Saiful Bahri, ketua panitia MAPABA V mengatakan, usai kegiatan mengharapkan para peserta saling komunikasi. Selain itu memberi suport satu sama lain. ”Paling penting harus komitmen terhadap PMII,” tegasnya.

Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapat materi tentang ke-PMII-an dan KOPRI (Korp PMII Putri), Nilai Dasar Pergerakan (NDP), Mahasiswa dan Tanggung Jawab, ASWAJA, ke-Indonesia-an, Ekonomi Kreatif, dan Paradigma Kritis Transformatif (PKT). Di akhir kegiatan mereka mengikuti FGD (Forum Grup Discussion). (Dwi Andriani-Mahasiswi IAIN Surakarta/Kontributor)