FOKUS JATENG – KLATEN – Kepala SMAN 3 Klaten, Suharjo mengaku, selama ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap para siswa, dan pendampingan terhadap wali murid, guru kelas dan guru mapel (mata pelajaran) terkait penggunaan media sosial atau medsos.
“Terkait medsos kami sering mengadakan sweeping dan juga adanya pendampingan dari guru kelas dan juga guru mapel-nya,” katanya kepada wartawan, Rabu (20/9/2017) pagi usai memimpin perayaan Hari Ulang Tahun SMAN 3 ke-26 di sekolah setempat.
Menurutnya, sering diadakannya sweeping tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan dari sisi penggunaan medsos dan juga terhindar dari bahaya obat terlarang (narkoba).
“Sampai saat ini belum ada indikasi terkait obat terlarang dan medsos dari sisi negatifnya. Menurut pengamatan saya anak anak sekarang lebih kreatif dan enovasi, dibanding dengan anak anak tahun lalu. Dan siswa sekarang banyak yang berprestasi terbukti sejumlah siswa dari SMA tiga ini mengikuti lomba kur tingkat nasional di Jakarta,” kata dia.
Sementara itu Camat Klaten Utara, Endang Widowati menyampaikan, para siswa jangan menulis di medsos terutama di Facebook, Twitter maupun media sosial lainnya yang sifatnya menebar kebencian, provokasi dan fitnah.
Hal itu, kata Endang, penulis tersebut akan dikenai undang undang IT dan juga denda yang cukup banyak yakni Rp2 miliar serta diancam hukuman hingga 6 tahun penjara.
“Kami meyakini, SMA 3 ini bebas dari narkoba. Dan kami memohon kalian harus jadi generasi muda yang berkarakter sehingga menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsanya,” tandasnya.