FOKUS JATENG – BOYOLALI – Proyek tol Semarang-Solo yang melintasi Dusun Dlimosari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali, membelah dusun. Warga setempat meminta pengelola proyek tol untuk membuatkan akses dusun setempat. Hal ini disampaikan warga saat menggelar aksi di lokasi proyak tol Selasa 3 Oktober 2017.
Warga yang menggelar aksi ini mencapai seratusan orang. Mereka meminta dibuatkan akses antara Dusun Dlimosari dengan Dusun Jomboran di desa setempat yang keterjang proyek tol. Aksi mereka dengan mengusung bambu dan memblokade jalan tol.
Mereka juga membawa poster kertas bertuliskan ungkapan protes atas ditutupnya akses jalan kampung yang membentang dari utara keselatan itu. Pihak pengembang jalan tol sempat datang menemui warga untuk berdialog. Namun saat itu para perwakilan pengelola tol belum dapat memberikan keputusan. Mereka berjanji akan menyampaikan tuntutan warga kepada penentu kebijakan di atasnya.
Mereka bakal menggelar demonstrasi sampai tuntutan dikabulkan. Bahkan warga bertahan dan mendirikan tenda dari terpal di jalan tol. ”Kami sudah cukup lama menunggu jawaban pengelola proyek. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban,,” kata Wardiyo (41) salah satu warga.
Jalan selebar sekitar 2,5 meter yang tertutup proyek jalan itu merupakan akses vital bagi perekonomian warga. ”Kalau jalan ditutup, perekonomian warga akan terganggu bahkan bisa lumpuh,” tambah Marwan (54), warga lain.