306 Warga Baru PSHT Solo Diwisuda. Lawan Perongrong Pancasila!

PSHT Solo siap melawan perongrong Pancasila. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SOLO – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Solo kembali menggelar prosesi pengesahan warga baru tahun 2017. Kali ini, tak kurang 306 siswa bakal diresmikan menjadi warga baru PSHT. Dalam momen wisuda yang digelar di Graha Wisata Niaga Sriwedari, Sabtu (7/10) nanti, keluarga besar PSHT Solo kembali menegaskan komitmennya kepada Bangsa Indonesia melalui tema ”Bangga Mengawal NKRI”.

Bagi organisasi silat yang berdiri sejak 1903 ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Untuk itulah, PSHT siap berdiri di garda terdepan membentengi NKRI. “PSHT adalah organisasi yang ikut berjuang mengusir penjajah, maka satu kata untuk NKRI, yakni harga mati!,” tegas Ketua Dewan Pertimbangan PSHT Solo, Arif Hudayanto, Kamis 5 Oktober 2017.

Wisuda PSHT adalah momen penting bagi para calon warga baru. Mereka yang ingin menjadi warga baru PSHT, terlebih dahulu menempuh pendidikan ketat selama 1-2 tahun. “Setelah diwisuda, warga baru PSHT menerima gelar pendekar tingkat satu dan berhak melatih atau mengembangkan ilmu silat untuk masyarakat,” jelasnya.

Kepala Pelaksana Humas PSHT Solo Suharno menambahkan, komitmen kepada Pancasila dan NKRI itu perlu dipertegas kembali oleh PSHT. Hal itu mengingat akhir-akhir ini mulai muncul sejumlah kelompok yang berupaya menggeser Pancasila sebagai ideologi bangsa. Dan sebagai anak kandung bangsa, PSHT merasa tergerak maju membentengi NKRI. “Penegasan kembali komitmen kami ini sebagai jawaban atas pihak-pihak tertentu yang mencoba menggerogoti Pancasila dan NKRI,” tegasnya.


Saat ini jumlah warga PSHT mencapai puluhan jutaan yang tersebar di 235 Cabang di Indonesia, 63 Komisariat di perguruan tinggi, serta 16 Cabang Khusus di luar negeri. Cabang PSHT di luar negeri di antaranya di Malaysia, Belanda, Russia (Moskow), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia dan Perancis.

Sesuai dengan visi dan misinya, PSHT akan selalu mendidik dan membentuk manusia berbudi luhur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengajarkan kesetiaan pada hati sanubari. Sejarah mencatat, PSHT termasuk salah satu 10 perguruan silat yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada konggres pencak silat tanggal 28 Mei 1948 di Surakarta silam.