PSHT Solo: Prestasi Yes, Tawuran No

Belasan anggota PSHT Solo di Manahan, Solo saat ikut ambil bagian dalam aksi damai sebagai wujud keprihatinan atas tawuran yang melibatkan kelompok silat, yakni PSHT dan suporter bonek di Surabaya beberapa hari lalu. (Tya/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SOLO – Teriakan Prestasi Yes, Tawuran No terdengar jelas di kawasan Plasa Manahan, Solo, Jumat 6 Oktober. Suara tersebut berasal dari belasan orang yang memakai baju hitam sambil mengelilingi Plasa Manahan.

Teriknya matahari tak menjadi pengalang mereka, untuk terus berjalan mengelilingi Plasa Manahan. Langkah mereka terhenti, ketika berada di depan persis patung sang prokamator Ir. Soekarno. Disitu, mereka melakukan aksi teatrikal, yakni memisah sejumlah orang yang sedang terlibat tawuran.

Aksi ini merupakan wujud keprihatinan, akan adanya aksi tawuran yang melibatkan kelompk silat, yakni PSHT dan suporter Bonek di Surabaya beberapa hari kemarin. Dalam aksi ini, mereka juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan kecaman terkait aksi tawuran.

Tampak pula disana, seorang pria nyentrik yakni mantan anggota Denpom IV/4 Solo Partika Subagyo Lelono. Aksi ini, dilakukan oleh belasan anggota PSHT Solo.


“Pesilat bagian dari penerus bangsa, mereka tunas bangsa, mental tawuran hanya akan merusak generasi penerus bangsa,” teriak pria yang akrab disapa Kopral Bagyo ini.

Terpisah Humas PSHT Solo Suharno berharap, kasus di Surabaya tak kembali terjadi. Ketika ditanya soal dua korban dari anggota PSHT, pihaknya menyerahkan semuanya kepada lembaga hukum untuk dilakukan penyelidikan secara intensif.