Komnas Perlindungan Anak Sambangi Pengungsi Erupsi Gunung Agung. Ini yang Dilakukan…

Komnas Perlindungan Anak yang dipimpim Arist Merdeka Sirait ini menyerahkan bantuan kepada IGA Mas Sumantri, Bupati Kabupaten Karang Asem, Selasa 10 Oktober 2017. (Istimewa/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – NASIONAL – Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak bersama Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan Anak Bali mengunjungi anak korban erupsi Gunung Agung, Selasa 10 Oktober 2017. Korban erupsi ini mengungsi di Gedung Serba Guna Kecamatan Abang, Karang Asem dan di Gedung Olah Raga (GOR) Swecapura Kabupaten Klungkung.

Kedatangan Komnas Perlindungan Anak ini untuk memberikan dukungan solidaritas dan kepedulian bagi puluhan ribu pengungsi anak akibat erupsi Gunung Agung di Bali. Mereka tersebar di 125 titik pengungsian.

Kunjungan Komnas Perlindungan Anak yang dipimpim Arist Merdeka Sirait ini disambut dan diterima IGA Mas Sumantri, Bupati Kabupaten Karang Asem. Jajaran pemerintahanserta puluhan awak media juga di lokasi penampungan gedung serba Guna Abang.

Dalam kesempatan itu, Komnas Perlindungan Anak menyerahkan bantuan selimut secara simbolis sebagai tanda solidari terhadap anak dan makanan ringan. Bupati dan Komnas Perlindungan anak menyempatkan bercengkrama, bermain dan bernyanyi bersama dengan anak-anak  di lokasi pengungsian.

Untuk menunjukkan cinta kasihnya terhadap anak, bupati ikut secara langsung membagikan selimut dan makanan ringan kepada anak-anak dan bernyanyi bersama dan doakhiri dengan photo bersama anak-anak.

Selepas bernyanyi bersama anak-anak,  IGA Mas Sumantri menyambut baik program kerjasama yang ditawarkan Komnas Perlindungan Anak. Yakni segera menyelenggarakan pelatihan Kebencanaan bagi anak dan lansia yang tersebar di 125 titik pengungsian yang berasal dari 28 desa yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Rawan Bencana (KRB) di kawasan Karang Asem.

Leading sektor penyelenggaraan pelatihan kebencanaan untuk anak dan lansia, bupati  menunjuk kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KADIS PPPA)  sebagai mitra pelaksana program. Rencana pelatihan kebencanaan bagi anak dan lansia dampak dari erupsi Gunung Agung berapi ini juga dikordinasikan dengan Posko Induk Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) dan kepada lembaga-lembaga pegiat kebencanaan.

”Pelatihan ini dimaksudkan selain  untuk mensosialisasi situasi dan sifat gunung api,  juga untuk memberikan  pengetahuan cara cerdas, tenang dan , tidak panik dan selamat bagi anak dan lansia dalam menghadapi erupsi dan meletusnya Gunung Agung,” terang bupati.


Sementara itu, Arist mengatakan, mengingat di lokasi penampungan pengungsi di GOR Swecapura Klungkung yang dikunjunginya didapati banyak menampung  anak-anak, namun sangat minim aktivitas anak untuk mengekspresikan diri.

Sesuai dengan hak anak selama berada di pengungsian yang diatur dalam Konvesi PBB tentang Hak Anak,  Komnas Perlindungan Anak juga akan menerjunkan relawan kemanusiaan anak. Tugas mereka akan diorganisir dan difasilitatori oleh Komnas Anak POKJA Bali bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Klungkung  untuk mengorganisir dan memfasilitasi aktivitas budaya dan seni.

Langkah ini sebagai upaya  memberikan kesempatan bagi anak untuk mengekspresi diri dan memberikan rekreasi dan waktu luang bagi anak selama di pengungsian. ”Dalam waktu dekat akan dilakukan program kerjasama sosialisasi gunung api kepada masyatakat  di 125 titik pengungsian bersama para aktivis dan lembaga sosial kemanusiaan. Termasuk Komnas Perlindungan Anak,” jelas Arist.