Cegah Banjir, DPU-PR Boyolali Bangun Drainase di Depan Kecamatan Ngemplak

Anggota DPRD Boyolali Mustofa Safawi sidak pembangunan drainase di jalan raya Ngemplak, Boyolali, Kamis 12 Oktober 2017. (Gunawan/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali, menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba. Agar tidak terulang banjir pada tahun lalu, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Boyolali membuat terobosan di lokasi rawan banjir ini. Yakni membangun drainase di depan kantor Kecamatan Ngemplak sepanjang 130 meter.

Selain itu juga membangun drainase yang fungsinya sama pembuangan genangan air hujan di jalan raya Ngemplak-Donohudan, tepatnya di sebelah utara Pasar Gagan, Ngemplak. Bangunan drainase ini sepanjang 92 meter. ”Memang bangunan drainase ini khusus pembuangan air hujan agar tidak menggenang di jalan,” terang Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPU-PR Boyolali Nyoto Widodo, saat cek lapangan Kamis 12 Oktober 2017.

Saluran drainase yang dibangun di depan kantor Kecamatan ini lebarnya 40 cm dan kedalaman 30 cm. Dengan demikian, genangan air hujan yang ada di jalan kampung maupun di jalan raya bisa terbuang ke sungai besar di ujung timur Kecamatan Ngemplak.

Sedangkan saluran drainase di pinggir jalan raya itu hanya lebarnya 20 cm. Dengan harapan, air hujan bisa langsung terbuang dan tidak membahayakan pengguna jalan. ”Kalau dibikin lebar, nanti bisa mencelakai pengguna jalan. Ukuran kecil itu pun masih kami pasang dril, besi cor yang dilas agar tidak membikin pengguna jalan terperosok,” jelas dia.

Pembangunan ini, diakui untuk meminimalkan banjir saat musim hujan. Sebab, jika hujan deras, limpahan banjir menggenang ke tengah jalan. ”Pelaksanaan proyek ini sampai Desember mendatang. Model pengerjaanya menggunakan beton pabrikan. Jadi pemasangannya simpel,” katanya.

Pembangunan drainase di jalan raya Ngemplak, Boyolali, untuk mencegah banjir menggenang di jalan saat musim hujan (credit-Gunawan/Fokusjateng.com)

Sementara itu, anggota DPRD Boyolali Mustofa Safawi mengatakan, pembangunan drainase ini untuk mengantisipasi sementara jika musim hujan. Sebab, di daerah tersebut menjadi langganan banjir. ”Jika musim hujan, genangan banjir mengganggu pengguna jalan. Karena saluran sungai sempat ditutup,” katanya.

Dia membenarkan konsep yang digunakan DPU-PR, yakni menggunakan drainase ukuran kecil. Sebab, drainase ini di pinggir jalan besar. Jika dibangun ukuran besar, malah membahayakan pengguna jalan. ”Nanti pengguna jalan bisa terperosok kalau ukuran drainasenya besar,” jelas dia.

Selaku legislator, pihaknya segera koordinasi dengan DPU-PR Boyolali. Yakni mengusulkan pembangunan saluran air hujan berukuran besar di pinggir jalan raya Ngemplak. Nantinya usulan ini akan dibarengkan dengan pembangunan trotoar yang berfungsi untuk pedestrian. ”Ya masyarakat sabar dulu saja. Mungkin nanti bisa direalisasikan tahun 2019. Kalau sudah terbangun trotoar dan di bawahnya saluran drainase besar, maka tidak terjadi banjir lagi,” ujarnya.

Jika konsep bawah drainase saluran air hujan cukup besar dan di atasnya trotoar, maka pengguna jalan cukup nyaman. Bagi masyarakat yang akan bepergian ke pasar juga nyaman melewati trotoar. ”Kalau konsep ini terwujud, banjir tidak ada lagi dan pengguna jalan tidak khawatir melintas. Karena jalan raya ini setiap hari jadi perlintasan karyawan dan pelajar. Setiap hari cukup padat,” tandasnya.