Sukkma Koboy, Angkat Peran Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Penyematan tanda peserta oleh Wabup Boyolali M. Said Hidayat di acara workshop community development Sukkma Koboy 2017, di Azhima Resort and Convention, Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Kamis 12 Oktober 2017. (Ichwan Prihantoro/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Lahirnya Sukarelawan Kesehatan Kader Muda Komunitas Boyolali (Sukkma Koboy) dalam rangka mengambil masalah terkait pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan ini harus bergeser dari pelayanan pengobatan yang diarahkan ke pencegahan.

”Jangan sampai jadi sakit. Dicegah agar tidak parah. Kalau sudah terjadi sakit diupayakan bisa produktif. Sehingga nanti beban pelayanan kesehatan bisa dikurangi,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali dr. Ratri S. Survivalina, MPA di sela workshop community development Sukkma Koboy 2017, di Azhima Resort and Convention, Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Kamis 12 Oktober 2017.

Dikatakan, dengan adanya program ini, pihaknya mulai menggerakkan masyarakat agar membiasakan hidup sehat. Penanganan masalah kesehatan ini, kalau dibebankan hanya birokrasi kesehatan, dinilai tidak mampu. Sebab jumlah personel kesehatan terbatas. ”Maka kami punya keinginan merekrut kader kesehatan dari komunitas yang ada,” terang dia.

Kader kesehatan yang sudah saat ini, seperti di posyandu, dan petugas kesehatan di daerah-daerah sudah pasti ada. Namun sekarang mengalami krisis karena mengalami penurunan jumlah. ”Maka terobosan ini kami mengambil kader kesehatan dari kelompok komunitas di Boyolali. Kita undang diberi wawasan tentang kesehatan. Diharapkan jadi penggerak di komunitasnya masing-masing,” ujar dia.

Harapan ke depan terbentuknya Sukkma Koboy ini, pihaknya memiliki program gerakan masyarakat (germas) hidup sehat. Nantinya ada tiga kegiatan penting. Yakni mengkampanyekan olah fisik minimal 30 menit per hari. Sebab kampanye ini mendorong tubuh terbiasa melawan penyakit.

Kemudian yang kedua mengkampanyekan makan buah dan sayuran 600 gram per hari. Lantas yang ketiga cek kesehatan secara teratur. ”Tiga kebiasaan ini terkadang terlupakan karena kesibukan dan teknologi serta transportasi. Setelah diteliti, hal-hal tersebut memanjakan kita, maka gampang sakit,” jelas dokter Lina, sapaan akrabnya.

Pada puncak kampanye kesehatan ini, nanti akan digelar perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang akan digelar 12 November 2017. Pihakya akan mengundang seluruh kader yang sudah dilatih untuk memeriahkan acara tersebut. ”Ada lomba gerak dan lagu bertema kampanye tentang kesehatan. Nanti pemenangnya ditampilkan di HKN,” katanya.