FOKUS JATENG-BOYOLALI-Film ”Ki Ageng Selo Penangkap Petir” yang akan digarap di Kabupaten Boyolali bercerita tentang seorang anak. Oleh sutradaranya, anak ini disebut dari generasi Y. Mereka hidup dan tumbuh besar dengan media social (medsos) di luar negeri, Hongkong.
Dalam kisah itu, lantas bapak dari anak ini memiliki ketakutan bahwa anaknya akan tumbuh sebagai makhluk asocial. Tidak memiliki masa kecil yang sebenar-benarnya masa kecil. Nah, bapak anak itu memutuskan mengajak pulang dari Hongkong ke rumah eyangnya di wilayah Boyolali.
Sesampainya di rumah eyang, anak tersebut dipaksa berinteraksi dengan alam. Kemudian juga berinteraksi dengan warga sekitar serta anak-anak lain di kampong tersebut. ”Jadi dalam cerita itu, anak tersebut dikenalkan kehidupan anak kecil yang sebenarnya. Mulai berpetualang, bermain, hingga kotor-kotoran,” papar Kuntz Agus, sang sutradara film.
Selama berinteraksi di kampung, anak itu bertemu dengan sekelompok anak lain. Mereka mempunyai mimpi membuat film. Anak-anak ini terinsipirasi pada sosok legenda Ki Ageng Selo.
Tercetuslah membuat film menggunakan kamera mereka. Kamera anak-anak, karena sering membikin Instagram, Youtube Channel. Lantas petualangan mereka diabadikan lewat film legenda penangkap petir. ”Makanya film ini diberi judul ’Petualangan Menangkap Petir’,” jelas dia.
Konsumsi film ini nanti, untuk semua kalangan umur dan menjadi film keluarga. Direncanakan Februari-Maret 2018, sudah diputar di bioskop-bioskop di Indonesia.