Kabupaten Boyolali Surplus 7 dari 10 Komoditas Pangan

Kirab hasil bumi dalam peringatan HPS 2017 di kantor Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, Rabu 25 Oktober 2017. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali peringati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-37 Rabu 25 Oktober 2017 di halaman kantor setempat. Kegiatan dengan rangkaian kirab dan festival sego wiwit serta gelar pangan ini sangat meriah diikuti peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Boyolali.

Berbagai langkah dilakukan DKP Boyolali dalam mewujudkan ketahanan pangan Boyolali sehingga diharapkan mampu mendukung ketahanan  pangan nasional. Bahkan berbagai komoditas pangan Boyolali sudah surplus sehingga tidak membutuhkan komoditas dari luar daerah.

”Kabupaten Boyolali mampu surplus tujuh dari 10 komoditas strategis mampu swasembada pangan yakni padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, daging sapi, daging ayam dan telur ayam,” terang Kepala DKP Kabupaten Boyolali, Bambang Purwadi.

Dikatakan, masih terdapat tiga komoditas pangan yang mendapatkan pasokan dari luar daerah yakni kedelai, kacang hijau dan ubi jalar yang belum surplus.

Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali, M. Said Hidayat meminta semua pihak berperan bersama hadir dalam mempertahankan ketahanan pangan. ”Hasil-hasil pertanian Boyolali dapat dipertahankan untuk ketahanan pangan di Boyolali, Jawa Tengan dan Indonesia,” terang wabup.

Tidak kalah penting selain mempertahankan pangan, menurut Said untuk menyiapkan generasi petani. ”Menyiapkan generasi petani yang jauh handal ke depan, perkembangan teknologi mampu kita gerakkan untuk ketahanan pangan mampu kita hadirkan dengan lahan yang ada,” imbuh Said.


Dalam kegiatan kirab dan festival sego wiwit dikuti 38 peserta 19 kecamatan. Peserta menghias berbagai hidangan wiwit yang merupakan wujud syukur petani terhadap hasil panen yang dilimpahkan oleh Tuhan dikirab mengelilingi kompleks perkantoran Pemkab Boyolali selatan tersebut.

Sementara untuk agenda lain meliputi promosi atau gelar bazar hasil produksi panganan olahan lokal. Selain itu juga ada gerakan makan jagung manis rebus sebanyak 1500 buah yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dan siswa sekolah.