FOKUS JATENG – SRAGEN – Latar belakang Wami Windasih (19), korban kecelakaan bus maut di Malaysia dari keluarga miskin (gakin). Sehingga warga Dusun/Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen, ini menjadi tulang punggung keluarga.
Orang tuanya bekerja sebagai buruh tani. Di sela-sela bercocok tanam juga menjual cilok. Korban sendiri diketahui masih memiliki dua adik yang masih kecil-kecil.
Baca juga: Wami Windasih, Korban Kecelakaan Bus Maut di Malaysia. Ini Tujuan Mulianya Jadi TKW…
”Korban belum punya suami. Baru lulus SMK Jenar. Masih perawan. Dia punya dua adik perempuan. Keluarganya termasuk tidak mampu,” ungkap Kepala Desa Kandangsapi Pandu, Rabu 25 Oktober 2017.
Terkait kepulangan jenazah Wami, pihaknya mendapat kabar akan sampai tanah air pada Jumat 27 Oktober 2017. ”Kemungkinan akan tiba di Bandara Adi Sucipto Jogja bagi dan sampai rumah duka sekitar pukul 09.00 WIB,” papar dia.
Baca juga: Kepulangan Jenazah Wami Windasih Jumat Turun di Bandara Adisucipto Jogjakarta
Salah satu korban kecelakaan bus maut yang terjadi di Malaysia adalah warga Sragen, Jawa Tengah (Jateng). Dia adalah Wami Windasih (19), warga Dusun/Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen. Wami menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Negeri Jiran baru sekitar sebulan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun fokusjateng.com Rabu 25 Oktober 2017, korban Wami meninggal dunia di tempat kejadian Selasa 24 Oktober 2017. Ketika itu korban menumpang bus jemputan karyawan pabrik. Korban bersama rekan lain ditabrak bus jemputan karyawan lainnya. Pada peristiwa ini, 7 orang meninggal dunia.
Baca juga: Wami Windasih, Korban Meninggal Kecelakaan Bus Maut di Malaysia Alumnus SMKN 1 Jenar Sragen